Kesehatan
Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan PMS dan Menstruasi? Ini Kata dr Boyke, Kenali Juga Gejalanya
"Jangan ganggu, aku lagi PMS!", ya mungkin anda pernah mendegar kata-kata tersebut yang dilontarkan oleh seorang wanita yang tengah mengalami PMS.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - "Jangan ganggu, aku lagi PMS!", ya mungkin anda pernah mendegar kata-kata tersebut yang dilontarkan oleh seorang wanita yang tengah mengalami PMS.
Biasanya, seorang wanita yang mengalami PMS memiliki perasaan yang sangat sensitif. PMS juga erat kaitannya dengan menstruasi, meski begitu, apakah ada perbedaannya?
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha melalaui kanal YouTube miliknya memberikan penjelasan terkait apa itu perbedaan PMS dan menstruasi.
Dr Boyke mengatakan, PMS merupakan Premenstrual syndrome atau Sindrom Pramenstruasi disingkat PMS adalah serangkaian kombinasi gejala yang muncul jelang satu sampai dua minggu sebelum wanita memstruasi atau haid.
Umumnya, PMS ini disertai gejala seperti rasa nyeri.
Sementara menstruasi adalah luruhnya menstruasi merupakan proses luruhnya dinding rahim yang disertai keluarnya darah dari vagina. Dapat disimpulkan bahwa PMS adalah beberapa gejala menjelang menstruasi.
Baca juga: Kenali Vasektomi, Tindakan KB yang Hendak Dilakukan Musisi Anji, dr Boyke Tegaskan Hal Ini!
"PMS merupakan Premenstrual syndrome, artinya rasa nyeri sebelum menstruasi, ya kalau menstruasi luruhnya endometrium tadi jadi beda banget," kata dr Boyke dikutip Jumat (26/7/2024).
Dikutip dari Mayoclinic, Sindrom pramenstruasi (PMS) memiliki berbagai macam tanda dan gejala, termasuk perubahan suasana hati, nyeri payudara, keinginan makan, kelelahan, mudah tersinggung, dan depresi.
Diperkirakan sebanyak 3 dari 4 wanita yang sedang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk sindrom pramenstruasi.
Gejala cenderung berulang dalam pola yang dapat diprediksi.
Namun, perubahan fisik dan emosional yang Anda alami dengan sindrom pramenstruasi dapat bervariasi dari yang tidak terlalu kentara hingga yang intens.
Namun, Anda tidak perlu membiarkan masalah-masalah ini mengendalikan hidup Anda. Perawatan dan penyesuaian gaya hidup dapat membantu Anda mengurangi atau mengelola tanda-tanda dan gejala sindrom pramenstruasi.
Baca juga: Cerai dari Wina Natalia, Anji Pilih Vasektomi KB Permanen Pada Pria, Begini Kata Seksolog dr Boyke
Gejala
Daftar tanda dan gejala potensial untuk sindrom pramenstruasi panjang, tetapi kebanyakan wanita hanya mengalami beberapa masalah ini.
- Tanda dan gejala emosional dan perilaku
- Ketegangan atau kecemasan
- Suasana hati tertekan
- Mantra menangis
- Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung atau marah
- Perubahan selera makan dan keinginan makan
- Kesulitan tidur (insomnia)
- Penarikan diri dari sosial
- Konsentrasi buruk
- Perubahan libido
- Tanda dan gejala fisik
- Nyeri sendi atau otot
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Kenaikan berat badan terkait dengan retensi cairan
- Perut kembung
- Nyeri payudara
- Jerawat kambuh
- Sembelit atau diare
- Intoleransi alkohol
Bagi sebagian orang, nyeri fisik dan stres emosional cukup parah hingga memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Terlepas dari tingkat keparahan gejala, tanda dan gejala umumnya menghilang dalam waktu empat hari setelah dimulainya periode menstruasi bagi sebagian besar wanita.
Benarkah Pasta Gigi Efektif Bisa Tangkal Gas Air Mata Mitos Atau Fakta? Simak Penjelasan Medisnya |
![]() |
---|
Cuaca Sedang Panas, Ini 10 Makanan Super Hidrasi, Bagus untuk Mencukupi Cairan pada Tubuh |
![]() |
---|
13 Makanan Untuk Membuat Kulit Sehat dan Glowing, Harus Dikonsumsi Rutin |
![]() |
---|
dr Boyke Ungkap Waktu Terbaik Berhubungan agar Cepat Hamil, Istri Wajib Tahu |
![]() |
---|
Buah Tomat Ternyata Bermanfaat Bagi Tubuh, Apa Saja? Simak Ulasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.