KM Samarinda Terbalik Tewaskan 3 Orang di Anambas, Berikut Identitas Korban

Tiga orang meninggal dunia akibat sebuah kapal terbalik di Pelabuhan Palmatak, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (27/7/2024).

Editor: Faisal Zamzami
PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT
Proses evakuasi korban meninggal dunia di Pelabuhan Palmatak, Anambas 

SERAMBINEWS.COM - Tiga orang meninggal dunia akibat sebuah kapal terbalik di Pelabuhan Palmatak, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (27/7/2024).

Tiga korban merupakan penumpang Kapal Motor (KM) Samarinda.

Tiga penumpang KM Samarinda meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, sesaat sebelum kapal mendekati Pelabuhan Palmatak, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

KM Samarinda yang saat itu mengangkut 40 penumpang terbalik usai dihantam gelombang tinggi. 

Selain itu, menurut Kepala Seksi (Kasi) Operasi Kantor Basarnas Kabupaten Natuna, Budiman, KM Samarinda juga kondisinya kelebihan muatan. 

"Dari hasil penyelidikan, kapal ini mengangkut 40 orang penumpang. Itu sudah melebihi batas kewajaran muatan kapal. Sampai penumpang duduk di bagian atas kapal," jelasnya melalui sambungan telepon, Sabtu siang.


Evakuasi korban

Seperti diberitakan sebelumnya, petugas SAR dan nelayan sekitar segera melakukan pertolongan kepada para korban.

 Titik kejadian diketahui berada di koordinat 3° 17.167' N - 106° 14.124'E.

Sementara itu, pemicu para korban tewas, kata Budiman, diduga terjepit saat seluruh penumpang dalam kondisi panik dan berusaha meloloskan diri dari kapal yang mulai tenggelam. 

"Insiden sendiri terjadi sekitar satu mil sebelum mencapai pelabuhan. Itu sudah lumayan dekat," lanjutnya.

Para korban tewas segera dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Sementara berdasar catatan petugas, ada 22 korban masih dirawat di RSUD Palmatak dan RSUD Tarempa. 

Lalu 15 korban lainnya telah kembali ke kediamannya masing-masing.

Untuk korban tewas adalah Reva (20), warga Desa Teluk Sunting, Yurnalisa (46), warga Payamaram dan Siti Aisyah (69), warga Payalaman. 

Baca juga: VIDEO Kronologi Kapal Tenggelam di Buton, Dilaporkan 15 Orang Tewas dan 19 Orang Hilang

Penyebab Kapal Terbalik

Kepala Seksi (Kasi) Operasi Kantor Basarnas Kabupaten Natuna, Budiman menyebut, peristiwa ini dipicu kelebihan muatan penumpang. Ditambah ombak yang tinggi akibat perubahan cuaca di wilayah perairan Kepri.

Selain itu, kapal juga membawa beberapa kendaraan bermotor sebagai muatan tambahan.

"Dari hasil penyelidikan, kapal ini mengangkut 40 orang penumpang. Itu sudah melebihi batas kewajaran muatan kapal. Sampai penumpang duduk di bagian atas kapal," jelasnya melalui sambungan telepon, Sabtu (27/7/2024) siang.

Budiman menambahkan, Basarnas mendapat laporan kecelakaan ini sekitar pukul 17.20 WIB. Masyarakat dan nelayan sekitar menyebut, kecelakaan terjadi di koordinat 3° 17.167' N - 106° 14.124'E.


Ketiga korban yang meninggal, diduga terjepit saat seluruh penumpang dalam kondisi panik dan berusaha meloloskan diri dari kapal yang mulai tenggelam.

"Insiden sendiri terjadi sekitar satu mil sebelum mencapai pelabuhan. Itu sudah lumayan dekat," lanjutnya.

Saat ini, pihak Basarnas menyebut telah menutup operasi evakuasi seluruh penumpang yang menjadi korban.

Sebanyak 22 korban masih dirawat di RSUD Palmatak dan RSUD Tarempa.

Sementara korban meninggal telah dievakuasi dan dikembalikan kepada keluarga.

Sementara 15 korban lainnya telah kembali ke kediamannya masing-masing.

Berikut data para korban kecelakaan laut KM Samarinda tujuan Palmatak, berdasarkan data dari Basarnas Kabupaten Anambas.

Korban Dirawat di RSUD Palmatak :

1. Sarinta (18)

2. Aziraini (24)

3. Jusri Irawan (18)

4. Rik Atik (20) 

 
5. Maya (33)

6. Richa (22)

7.Nursahwinada (17)

8. Erni Dealisma (33)

9. Andreas (39)

10. Hardiansyah (43)

11. Robinhot Sinaga (38)

12. Erni rosita (34)

13. Azriel (30)

14. Aidan (2)

15. Erni (50)

Korban Dirawat di RSUD Tarempa :

1. Suci Pratiwi (26)

2. Rosli (60)

3. Valeci (20)

 
4. Dila (18

5. Khairunisa (24)

6. Rivan Efendi (26)

7. Bripda Ferdi (23)

Korban Meninggal Dunia :

1. Reva (20), warga Desa Teluk Sunting

2. Yurnalisa (46), warga Payamaram

3. Siti Aisyah (69), warga Payalaman

 

Baca juga: Modus 2 Guru Pesantren Cabuli 40 Santri Laki-laki di Agam Sumbar, Awalnya Minta Pijit lalu Disodomi

Baca juga: Bank Indonesia Lakukan Asesmen Beasiswa ke IAI Almuslim Aceh

Baca juga: Teuku Ryan Akui Biasa Lakukan Video Call dengan Putrinya 2 Hari Sekali 

 

Sudah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved