Kajian Islam

Doa Pelunas Utang dari Buya Yahya, InsyaAllah Ampuh

Buya Yahya mengajarkan sebuah doa agar hutang lunas, seperti yang diajarkan oleh rasulullah, doa tersebut adalah :

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBI/SYAMSUL AZMAN
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri Lc MA PhD atau yang lebih dikenal Buya Yahya saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL), Banda Aceh, Jumat (16/12/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Ketika beban hutang menumpuk, hati dan pikiran seseorang sering kali gelisah dalam mencari solusi.

Rasulullah SAW memberikan petunjuk dan doa yang memandu umatnya untuk mencapai keberkahan finansial.

Buya Yahya mengajarkan sebuah doa agar hutang lunas, seperti yang diajarkan oleh rasulullah, doa tersebut adalah :

“Allahummak fini bi halalika ‘an haramika wa aghnini bifadhlika ‘aman siwaka.”

Terjemahan dari doa ini adalah:

“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu.” (HR Tirmidzi)

Doa ini tidak hanya sekadar rangkaian kata, namun merupakan kunci spiritual yang membuka pintu keberkahan dalam kehidupan finansial.

Dilansir dari laman Al Bahjah, berikut makna dan implikasi dari doa ini.

1. Menghindarkan Diri dari yang Haram

Doa ini memulai dengan permohonan untuk dikurniakan rezeki yang halal.

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk bersikap tawakal dan berusaha memastikan bahwa sumber rezeki yang diperoleh adalah dari yang halal.

Dengan menjauhi yang haram, seseorang membuka pintu keberkahan dan menjaga diri dari dosa.

2. Meminta Cukup dengan Rezeki yang Halal

Dalam doa ini terkandung pesan untuk merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.

Dengan bersyukur dan ridha terhadap rezeki yang diberikan-Nya, seseorang tidak akan tergoda untuk mencari jalan pintas yang tidak halal. Ini merupakan langkah awal untuk membebaskan diri dari belenggu hutang.

3. Berkat Karunia Allah untuk Kekayaan Spiritual dan Materi

Doa ini juga mencerminkan kesadaran akan kekayaan yang lebih besar, yaitu kekayaan spiritual.

Memohon kepada Allah untuk diperkaya dengan karunia-Nya mengajarkan umat untuk tidak hanya mengukur keberhasilan dari aspek materi, tetapi juga dari segi batin dan moral.

4. Kepercayaan Mutlak pada Allah sebagai Penyedia

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved