Breaking News

Mihrab

Meraih Kunci Ridha Allah, Tanamkan Birr al-walidain Dalam Diri Anak

salah satu bentuk syukur dan rasa terimakasih kepada orang tua adalah dengan birr al-walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Nauratul Islami 

Meraih Kunci Ridha Allah, Tanamkan Birr al-walidain Dalam Diri Anak

SERAMBINEWS.COM - Di usia remaja, banyak anak menganggap dirinya sudah dewasa.

Sementara orang dewasa mengganggap remaja masih sebagai anak-anak.

Fenomena ini sangat dirasakan di setiap keluarga dan lingkungan masyarakat.

Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Ustazah Nauratul Islami mengatakan, persoalan ini membutuhkan kualitas komunikasi dan hubungan antara anak dan orang tua, yang dalam bahasa Al-Qur'an digambarkan dengan istilah "Birrul Walidain".

“Yaitu perbuatan baik terhadap kedua orang tua, tentunya buah dari perbuatan baik anak terhadap orang tuanya disebabkan oleh pola asuh dan kualitas pembinaan yang diberikan oleh keduanya,"

"Kualitas hubungan tersebut dapat ditentukan oleh kehangatan, afeksi positif, dan ketanggapan orang tua kepada anak,” ujarnya, Kamis (1/8/2024).

Pun demikian dengan anak, lanjutnya, salah satu bentuk syukur dan rasa terimakasih kepada orang tua adalah dengan birr al-walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua). Baik dalam hal perkataan maupun perbuatan.

“Sebagaimana yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Di mana Allah melarang untuk berkata kasar ataupun menyakiti hati ke dua orang tua,:"

"Tidak hanya di dalam Al-Qur’an, dalam hadis juga terdapat kewajiban sang anak kepada orang tua,” tegasnya.

Tidak diragukan lagi bahwa birr al-walidain merupakan ibadah dan amal shalih yang utama.

Ada begitu banyak keutamaan birr al-walidain, di antaranya adalah mendapatkan keridaan Allah SWT, diampunkan dosa, diberikan kesuksesan, kemuliaan dan dimudahkan rezekinya.

“Mengingat keutamaan yang begitu besar, seyogyanya, birr al-walidain ini ditanamkan dan dikembangkan sebagai ajaran dan budaya di dalam sistem pendidikan, masyarakat dan keluarga,” harap Ustazah Nauratul.

Dikatakannya, birr al-walidain mempunyai relasi dua arah, dan tidak berdiri sendiri (dari anak kepada orang tua saja).

Dalam artian birr al-walidain tidak dimulai dari seorang anak, tetapi terlebih dahulu diberikan contoh oleh orang tua sendiri kepada anak.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved