Perang Gaza

Israel Serang Lebih dari 1.000 Kali Layanan Kesehatan di Gaza dan Tepi Barat

Tonggak sejarah yang suram ini hanya memiliki sedikit atau tidak ada preseden untuk skala dan besarnya serangan terhadap kesehatan di OPT," kata Houss

Editor: Ansari Hasyim
Dok Thenationalnews.com
Penjajah Israel memasuki Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, Palestina serta menembaki beberapa pada Rabu Rabu (15/11/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Physicians for Human Rights (PHR) mengatakan angka tersebut merupakan jumlah serangan terhadap layanan kesehatan yang paling banyak dilaporkan dalam “konflik lain mana pun selama periode 10 bulan yang tercatat”.

"Lebih dari 1000 serangan terhadap dokter, pasien, klinik, dan infrastruktur kesehatan telah memicu bencana kesehatan masyarakat di OPT (Wilayah Palestina yang Diduduki).

Tonggak sejarah yang suram ini hanya memiliki sedikit atau tidak ada preseden untuk skala dan besarnya serangan terhadap kesehatan di OPT," kata Houssam al-Nahhas, peneliti Timur Tengah dan Afrika Utara di PHR.

“Ini bukan hanya serangan terhadap bangunan fisik, tetapi tindakan yang merampas tempat tidur rumah sakit, obat-obatan penting, operasi, dan perawatan yang menyelamatkan nyawa dari wanita, pria, anak laki-laki, dan anak perempuan,” katanya.

Baca juga: Iran Tangkap Perwira Intelijen dan Pejabat Militer Terkait Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kelompok yang bermarkas di New York itu menyerukan penyelidikan independen serangan terhadap perawatan kesehatan dan memperingatkan Israel bahwa tindakan tersebut dapat merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket, Sirene Maraung-raung di Utara Israel

Sekitar pukul 00:24 pagi Minggu, beberapa peringatan berbunyi di Israel utara.

Beberapa kota yang mendengar sirene termasuk Kiryat Shmona, Metualla, Beit Hillel, HaGoshrim, dan Kfar Yuval.

Rekaman media sosial menunjukkan rentetan roket melintasi Galilea Atas dari Lebanon pada dini hari Minggu ketika puluhan roket diluncurkan ke daerah tersebut, media Israel melaporkan.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa roket berhasil dicegat.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan itu.

Namun, berita KAN melaporkan bahwa kebakaran terjadi di moshav Beit Hillel akibat peluncuran tersebut.

Pada Sabtu malam sebelum serangan, pemerintah kota Kiryat Shmona meminta penduduknya untuk tinggal di dekat ruang aman karena adanya operasi militer IDF di daerah tersebut dan mengurangi pergerakan di dalam kota.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah

Serangan itu terjadi saat ketegangan tetap tinggi antara Israel dan Hizbullah Lebanon setelah Israel membunuh komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, minggu lalu.

Serangan Israel terhadap Shukr terjadi menyusul peluncuran roket Hizbullah Sabtu lalu, yang mengakibatkan tewasnya 12 anak dari kota Druze, Majdal Shams.

Selain itu, Iran telah bersumpah untuk menyerang Israel secara langsung setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada dini hari Rabu minggu lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved