Konflik Palestina vs Israel
Takut Pembalasan Iran dan Hizbullah, AS Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang untuk Lindungi Israel
Pembunuhan Haniyeh di Teheran Iran, dan komandan kunci dari Hizbullah yang diyakini dilakukan Israel membuat tensi di wilayah itu semakin panas.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan tengah bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan Iran terhadap Israel menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu (31/7/2024) lalu.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Iran dan Hamas menyebut Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Namun hingga kini, Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
AS memperkirakan serangan Iran ke Israel kali ini akan memiliki skala yang lebih besar daripada serangan balasan Iran sebelumnya yang dilakukan pada April lalu.
Serangan Iran pada April lalu dilakukan sebagai respons atas serangan udara Israel ke sebuah fasilitas Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan seorang jenderal Iran.
Dilansir Axios, tiga pejabat AS mengungkapkan, serangan balasan Iran bisa terjadi dalam waktu dekat.
Selain itu, organisasi politik dan paramiliter Lebanon, Hizbullah, berkemungkinan akan ikut terlibat dalam serangan balasan tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersama sejumlah pejabat politik dan militer senior, telah mengeluarkan pernyataan tegas bahwa Teheran akan membalas kematian Haniyeh.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, juga bersumpah akan merespons serangan udara Israel di Beirut pada Selasa (30/7/2024) yang menewaskan penasihat militernya yang paling berpengaruh.
Di balik layar, komunitas intelijen AS dilaporkan mulai menerima indikasi jelas sejak Rabu bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan.
Dua pejabat AS menyebutkan Iran dan sekutunya memerlukan beberapa hari untuk mengkoordinasikan serangan tersebut.
AS, melalui Pentagon dan Komando Pusat, dilaporkan telah mulai melakukan persiapan serupa dengan yang dilakukan sebelum serangan pada April lalu.
Persiapan tersebut melibatkan penempatan aset militer AS di Teluk, Mediterania Timur, dan Laut Merah.
Militer Israel kini berada dalam keadaan siaga tinggi menjelang kemungkinan serangan Iran dan Hizbullah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (1/8/2024) menggelar pertemuan untuk meninjau kesiapan Komando Depan Pertahanan Israel dan mengatakan siap untuk menghadapi segala skenario.
“Kami siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi. Israel berada dalam keadaan sangat siap untuk segala skenario, baik dalam hal pertahanan maupun serangan. Kami akan membalas dengan keras setiap tindakan agresi terhadap kami dari mana pun,” tegas Netanyahu.
Pembantaian Lagi! Israel Serang Warga Gaza saat Antre Makanan, 91 Orang Tewas dan 600 Terluka |
![]() |
---|
Donald Trump Murka Kanada Akan Akui Negara Palestina, Ancam Bakal Ganggu Kesepakatan Dagang |
![]() |
---|
Kisah Pilu Amir, Bocah Palestina yang Kelaparan Syahid Ditembak Tentara Israel saat Dekap Makanan |
![]() |
---|
PM Keir Starmer: Jika Israel Tak Hentikan Perang di Gaza, Inggris akan Akui Negara Palestina di PBB |
![]() |
---|
Israel Sengaja Hancurkan 1.000 Truk Bantuan Kemanusiaan agar Warga Gaza Kelaparan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.