Info Singkil  

Sakinah, Rumah Makan Sederhana dengan Menu Juara, Berdiri Sejak Aceh Singkil Jadi Kabupaten 

Rumah makan yang berdiri seumuran dengan terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil itu menyajikan menu dengan rasa juara. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Menu berupa gulai kue gerong dan peyek menjadi buruan penikmat kuliner di Rumah Makan Sakinah, di kawasan Ketapang Indah, Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (6/8/2024). 

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bertandang ke Aceh Singkil, jangan lupa mencicipi kuliner yang disajikan Rumah Makan Sakinah, di pinggir Jalan Singkil-Singkil Utara, kawasan Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara.  

Rumah makan tersebut cukup sederhana dilihat dari bentuk bangunannya. 

Umpamanya tempat makan, hanya berkonstruksi kayu di atas sungai dengan cat mulai pudar. 

Namun jangan tanya soal rasa.

Rumah makan yang berdiri seumuran dengan terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil itu menyajikan menu dengan rasa juara. 

Menu andalannya adalah peyek udang dan goreng burung punai. 

Selebihnya adalah aneka jenis masakan seafood.

Mulai dari gulai hiu, kakap, serta kue gerong. 

Peyek udang dan punai per porsi plus nasi dibandrol Rp 35 ribu. 

Sementara untuk menu lainnya dibandrol di bawah Rp 25 ribu per porsi plus nasi.

Uniknya makanan yang disajikan, terutama peyek dan burung punai dadakan. 

Koki Rumah Makan Sakinah baru memasaknya ketika pelanggan sudah datang. 

"Warung ini sudah lama berdiri, puluhan tahun," kata Owner Rumah Makan Sakinah, Ka Yeni, Selasa (6/8/2024).

Mengenai kelezatan masakan Rumah Makan Sakinah, sudah diakui pelanggannya. 

Tak mengherankan walau sederhana, rumah makan tersebut selalu diburu para penikmat kuliner, terutama pada saat jam makan siang.

Apa lagi harganya terjangkau. "Kalau saya bandingkan, memang makanan di Sakinah ini enak," kata Herman, pelanggan Rumah Makan Sakinah.

Bukan hanya sekedar makan, pengunjung yang datang ke Rumah Makan Sakinah bisa menikmati rimbun hutan mangrove di seberang sungai. 

Sesekali wara wiri perahu nelayan pulang pergi melaut menjadi penghias pandangan.

Bahkan banyak pengunjung tak hanya makan, tapi sambil mancing di sungai yang mengalir di bawah tempat makan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved