Wujudkan Cluster Budi Daya Ikan, Diskan Aceh Singkil Salurkan Ribuan Bibit Kakap Putih

Bantuan tersebut diberikan kepada kelompok usaha pembudi daya ikan di Desa Pulau Balai, Kecamatan Banyak Banyak, Aceh Singkil. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Aceh Singkil, salurkan bantuan ribuan bibit ikan baramundi atau kakap putih. 

Bantuan tersebut diberikan kepada kelompok usaha pembudi daya ikan di Desa Pulau Balai, Kecamatan Banyak Banyak, Aceh Singkil. 

Total ada 25 ribu ekor bibit baramundi yang disalurkan kepada kelompok penerima manfaat. 

"Jumlah bantuan bibit ikan kakap putih (baramundi) 25.000 ekor, untuk 1 kelompok usaha pembudi daya ikan di Desa Pulau Balai," kata Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Saiful Umar, kepada Serambinews.com, Kamis (8/8/2024).

Menurut Saiful Umar, pemberian bantuan bibit ikan kakap putih sebagai upaya menjaga ketahanan serta menciptakan kemandirian pangan dan pengendalian inflasi daerah dari sektor perikanan.

Selain itu, pemberian bantuan bibit merupakan bagian dari upaya mewujudkan cluster budi daya ikan kakap putih di Kabupaten Aceh Singkil. 

Baca juga: Link Pendaftaran CPNS 2024, Cara Daftar dan Tips Lolos Serta Contoh Soal SKD Lengkap

Dengan demikian terjadi peningkatan daya saing daerah di sektor kelautan dan perikanan. 

"Target meningkatnya ekonomi dan pendapatan para nelayan melalui usaha budi daya yang mandiri dan berkelanjutan," ujar Saiful Umar. 

Diketahui nelayan Aceh Singkil, sejauh ini masih mengandalkan sektor perikanan tangkap. Sementara sektor budi daya masih minim. 

Padahal potensi pengembangan sektor budi daya perikanan air laut sangat menjanjikan. Potensinya mencapai 1.200 hektare. 

Salah satu lokasi potensial budi daya perikanan laut di Pulau Banyak. 

Berdasarkan kondisi itu, Dinas Perikanan Aceh Singkil, terus mengembangkan sektor budi daya ikan kakap putih. 

Dengan berkembangnya budi daya ikan kakap putih, diharapkan nelayan tidak terus bergantung dari sektor perikanan tangkap yang potensinya terbatas. 

Belum lagi faktor cuaca, yang acap jadi penghalang nelayan pergi melaut. (*)