Viral Lokal
Bukan Kades, Ternyata Ini Penendang Meja Makanan Posyandu di Aceh Timur Sampai Berhamburan ke Tanah
Kasus aparatur desa sepak meja makanan anak-anak Posyandu hingga berhamburan ke tanah di Aceh Timur ternyata bukan kades setempat.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Kasus pria yang menyepak meja makanan anak-anak Posyandu hingga berhamburan ke tanah di Gampong Kebun Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur ternyata bukan dilakukan kades atau keuchik setempat.
Penendang meja tempat makanan tambahan untuk anak itu ternyata dilakukan oleh salah seorang Kaur setempat.
Hal ini diluruskan langsung oleh Keuchik Gampong Kebun Teumpeun, Wandi saat dikonfirmasi Serambinews.com pada Minggu (11/8/2024).
"Yang menendang meja bukan saya, melainkan salah satu kaur gampong,” jelas Wandi.
Baca juga: Viral Aparat Desa di Aceh Timur Ngamuk Sepak Meja Posyandu, Makanan Anak-anak Berhamburan ke Tanah
Baca juga: Aksi Aparatur Gampong Tendang Meja di Acara Posyandu Viral, Keuchik: Kedua Pihak Sudah Berdamai
Dijelaskannya, masalah tersebut juga sudah selesai dan kedua belah pihak telah saling memaafkan.
“Masalah ini sudah diselesaikan secara damai," ungkap Wandi.
Keuchik Kebun Teumpeun itu menjelaskan, proses mediasi antara kader Posyandu dan aparatur desa berlangsung dengan pengawasan petugas TNI-Polri di Kecamatan Peureulak Barat.
Dalam penjelasan lebih lanjut, melalui akun media sosial Facebook Keubon Teumpeun, Wandi menerangkan bahwa keterlambatan pembayaran honor kader Posyandu terjadi karena dana belum dicairkan dari sumbernya, bukan karena faktor kesengajaan.
"Saya ingin mengklarifikasi terkait video viral yang menyudutkan saya sebagai kepala desa atas tuduhan tidak membayar honor kader Posyandu,” ucap Wandi.
“Faktanya, honor tersebut belum bisa saya bayarkan karena belum ada pencairan dana," tambahnya.
Baca juga: Tanpa Pergerakan, Segini Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam pada Akhir Pekan
Disebutkannya, sebagai bentuk tanggung jawab dan untuk meredakan ketegangan, ia bersama perangkat desa akhirnya memutuskan untuk membayar honor kader Posyandu tersebut menggunakan dana pribadi pada pada 10 Agustus 2024 kemarin.
Sementara video viral yang beredar sejak 9 Agustus 2024 itu, sempat menimbulkan berbagai reaksi di media sosial.
Wandi berharap dengan adanya klarifikasi ini, polemik yang terjadi dapat segera mereda, tidak ada lagi kesalahpahaman di masyarakat.
Viral Aparat Desa Ngamuk Sepak Meja Posyandu, Makanan Berhamburan
Sementara diberitakan sebelumnya, seorang pria yang diduga aparat desa atau Gampong Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur mengamuk saat pemberian makanan tambahan di Posyandu.
Aparat desa itu menyepak meja makanan anak-anak Posyandu hingga berhamburan ke tanah.
Aksinya pun viral di media sosial, sejumlah warga netizen menyesalkan tindakan tidak terpuji tersebut.
Awalnya, terlihat sejumlah ibu-ibu sudah berdatangan bersama anak bayinya, rencana mereka akan mengambil makanan tambahan yang akan dibagikan.
Kemudian seorang ibu mengenakan jilbab merah, terlihat adu mulut sambil berdiri di depan meja makanan yang rencananya akan dibagikan untuk anak-anak di desa tersebut.
Ibu yang diduga kader Posyandu itu mempertanyakan kenapa dipecat sepihak oleh pemerintah desa, tetapi gajinya tidak juga dibayarkan.
"Saya perlu gaji saya, letakkan di sini," ucap ibu tersebut sambil mengetuk-ngetuk meja sebagaimana dalam video yang beredar dikutip, Minggu siang.
Karena masih adu mulut, pria yang diduga aparat desa itu kemudian menyepak meja tersebut hingga makanan di atasnya berhamburan ke tanah.
Adu mulut pun terus terjadi hingga video berdurasi satu menit setengah itu berakhir.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.