Penyebab Kakek Berusia 70 Tahun Tewas Membusuk di Tambora Jakarta Barat, Sempat Beli Obat Maag
Apriyanti salah seorang tetangga korban mengungkapkan, ia sudah mencium bau bangkai sudah beberapa hari sebelum menemukan korban meninggal.
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial S (70) ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Krendang, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (8/8).
Tetangga sempat mencium bau bangkai sebelum menemukan S meninggal dunia.
S merupakan lansia berusia 70 tahun yang kesehariannya sebagai tukang becak.
Apriyanti salah seorang tetangga korban mengungkapkan, ia sudah mencium bau bangkai sudah beberapa hari sebelum menemukan korban meninggal.
Nama wanita yang disapa Yanti ini tidak menduga bahwa yang meninggal adalah S yang merupakan tetangganya.
"Sudah berapa hari kan bau tuh, hari Selasanya ada bau bangkai. Enggak ada yang ngeh sama dia, enggak terbayang. Soalnya orangnya biasanya kerja ngebecak. Berangkat siang pulang malem, jadi jarang ketemu sama orang-orang sekitar gitu," kata perempuan yang akrab disapa Yanti itu ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (10/8/2024) dikutip dari Kompas.com.
Baru pada hari Kamis, Yanti diminta mengecek kamar S oleh kerabat korban.
Kerabat S memilih Yanti karena dianggap dekat dengan S.
Diketahui, S kerap membeli barang dagangannya dan bercanda dengan Yanti.
Perempuan itu bahkan sempat memberi S uang Rp 10.000 ketika lansia itu mengeluhkan sakit beberapa hari sebelumnya.
Ketika mengecek ke kamar S, Yanti melihat S sudah tidak sadarkan diri dengan posisi terduduk.
Yanti yang kaget kemudian memanggil warga lain.
"Saya ke sana aja ke belakang sambil bawa bangku, takutnya pintunya dikunci, saya mau lihat dari atas. Tahunya pas saya lihat di pinggir pintu ngeliat kakinya.
Kata saya apa yang item itu ya. Pas saya dorong, pintunya kebuka. Udah beku, udah bau, bengkak," kata Yanti.
Baca juga: Ida Bagus Ardana Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
Mintarsih (55), Ketua RT setempat menyebut, pada hari Kamis, ia sedang melakukan kegiatan di rumah.
Tiba-tiba, dia mendengar keramaian dari warga di gang tempat S tinggal.
"Saya lagi ngegosok (nyuci) pas Kamis, siangnya, kirain ada orang berantem, ternyata orang situ ada bau bangkai. Disangkanya bangkai tikus, pas dibuka ternyata dia udah meninggal," kata Mintarsih saat ditemui di rumahnya, Sabtu.
Mintarsih kemudian mengecek ke lokasi kejadian.
Dan benar saja, S sudah tidak sadarkan diri.
Ia kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti hal tersebut.
"Iya ngehubungin Babinsa. Dia datang saat itu juga. Dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo," imbuh dia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi menuturkan, penemuan korban berawal dari sejumlah tetangga yang khawatir karena tidak melihat korban selama beberapa hari.
Kepada polisi, tetangga yang menjadi saksi menyebut korban memiliki riwayat penyakit asma.
Sempat Beli Obat Maag
Seorang lansia berinisial S (70) yang ditemukan meninggal dalam kondisi membusuk di kamarnya sempat membeli obat maag di warung di dekat rumahnya di Krendang, Tambora, Jakarta Barat.
Pemilik warung bernama Oda (49) menyebut S membeli obat di warungnya pada Senin (5/8/2024).
"Sama saya mah terakhir beli obat maag hari Senin, ininya (napasnya) mah sudah bunyi. Kata saya ke rumah sakit. Kan kalau udah bunyi begitu kan udah parah ya, eh mending ke rumah sakit jangan beli obat warung," kata Oda saat ditemui di rumahnya, Sabtu (10/8/2024).
Oda keheranan saat S membeli obat di warungnya. Biasanya, S hanya membeli teh manis dan kopi.
Saat mendengar napas S yang mencurigakan, Oda menyarankan S berobat ke rumah sakit.
Sebab, ia tahu S memiliki riwayat penyakit asma.
Oda bahkan sempat menyarankan salah seorang kerabat S untuk mengantarnya ke rumah sakit agar diperiksa.
"Saya cuma ngomong, coba bawa dia ke rumah sakit. Udah disuruh, saya kan orang lain, enggak enak. Takutnya salah paham," tambah Oda.
Setelah beberapa hari tak melihat S, Oda meminta kerabat S untuk mengecek keberadaannya di kamar.
Sebab, kata Oda, S biasanya selalu datang ke warungnya untuk membeli beberapa barang. Ia takut terjadi sesuatu pada S.
"Iya, takutnya kenapa-kenapa. Kalau enggak ada kan pasti di rumah saudaranya di Angke. Tapi enggak sempat kata dia (kerabat S)," kata Oda.
Ketua RT 12/04 Jalan Krendang Barat, Mintarsih (55), menyebut S sempat mengeluhkan sakit perut pada Minggu (4/8/2024) malam.
"Kalau kita kejadian enggak tahu hari apa. Soalnya posisinya malam Senin dia masih ada, dia ada lewat. Ibu sapa, 'kamu kenapa megangin perut?', 'sakit bu', katanya.
Terus banyak nyamuk, beli obat nyamuk bakar sama air mineral 1,5 liter," kata Mintarsih saat ditemui di kediamannya di Jalan Krendang Barat Gg 01, Sabtu.
Kemudian, pada Kamis (8/82024), Mintarsih dikagetkan dengan kematian S di kamarnya.
Ia segera menghubungi pihak kepolisian atas kejadian tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi menuturkan, penemuan korban berawal dari sejumlah tetangga yang khawatir karena tidak melihat korban selama beberapa hari.
Kepada polisi, tetangga yang menjadi saksi menyebut korban memiliki riwayat penyakit asma.
Baca juga: Polisi di Sumut Bripka D Dikeroyok 3 Pria, 2 Pelaku Diringkus dan 1 Masih Buron, Ini Pemicunya
Baca juga: BREAKING NEWS - Banjir Rendam Jalan Nasional di Aceh Singkil, Tiang Listrik Timpa Tangki CPO
Baca juga: Sembilan dari 10 Pemagang yang Dikirim Disnaker Aceh ke Mataram Diterima Kerja di Tiga Negara
Sebagian tayang di Kompas.com
Polres Lhokseumawe Gelar Shalat Gaib untuk Driver Ojol Korban Terlindas Rantis di Jakarta |
![]() |
---|
VIDEO Ratusan Ojol Geruduk Mako Brimob, Prajurit TNI Turun Tangan Redakan Situasi https |
![]() |
---|
VIDEO - Prabowo Respon Tegas Aparat Lindas Ojol Gunakan Rantis Brimob |
![]() |
---|
Media Internasional Soroti Aksi Protes di Indonesia Usai Sopir Ojek Online Tewas Ditabrak Polisi |
![]() |
---|
VIDEO - Konvoi Ratusan Ojol Lantunkan Shalawat Antar Jenazah Teman yang Tewas Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.