Sosok

Sosok Shella, Ratu Baca Aceh 2024 asal Montasik dengan Sejumlah Gagasan Kreatif dan Sederet Prestasi

Sosok Fania Shella Farahma, Ratu Baca Aceh 2024 asal Montasik dengan sejumlah gagasan kreatif dan sederet prestasi.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Sosok Fania Shella Farahma, Ratu Baca Aceh 2024 asal Montasik dengan sejumlah gagasan kreatif dan sederet prestasi. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Senin pagi lalu menjadi salah satu momen paling membahagiakan bagi seorang Shella.

Bagaimana tidak, pemilik nama lengkap Fania Shella Farahma itu dinobatkan sebagai Ratu Baca mendampingi M Faris Al-Muzaki sebagai Raja Baca 2024 usai berkompetisi dengan total 50-an peserta lainnya se-Aceh.

Dinobatkan sebagai Ratu Baca Aceh di Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh pada Senin (5/8/2024), anak dari pasangan Rahmat (alm) dan Eviriani ini punya mimpi besar bisa berkontribusi terhadap peningkatan minat baca masyarakat Aceh.

Khususnya meningkatkan minat baca remaja sebagai modal besar dalam menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.

Tak kalah mengharukan ketika pencapaian ini didapatnya sebagai pembuktian terhadap sang ayah yang baru saja kembali ke pangkuan ilahi pada awal Juni lalu.

"Terpilih menjadi Ratu Baca Aceh tentunya terharu, karena ini memang yang saya cita-citakan sekaligus janji ke almarhum papa,” ungkap Shella saat dihubungi Serambinews.com, Minggu (11/8/2024).

“Ini bukti perjuangan saya bersama beliau ketika pemilihan duta baca di tingkat kabupaten," tambahnya.

Walau tak sempat meraih peringkat pertama saat pemilihan Duta Baca Aceh Besar beberapa waktu lalu, sang ayah begitu setia menemani setiap proses dan tahap demi tahap yang dilalui Shella.

“Beliau selalu menemani proses saya, qadarullah ketika di provinsi harus melanjutkan perjuangan ini sendiri. Prestasi ini saya dedikasikan untuk papa," kenangnya.

Sosok Shella, Ratu Baca Aceh 2024 dengan Sejumlah Gagasan Kreatif dan Sederet Prestasi
Ratu Baca Aceh 2024, Fania Shella Farahma saat penobatan di Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh, Senin (5/8/2024). (FOR SERAMBINEWS.COM)

Mengangkat program unggulan bertajuk Selamatkan Indonesia dengan Karya (SIDAK), gadis asal Montasik Aceh Besar itu telah menggagas sejumlah kegiatan secara mandiri dalam meningkatkan minat baca dan literasi di Aceh.

Setidaknya ada tiga cabang dari program kreatif dan briliannya tersebut. Pertama, Ngobrol Inspirasi (Ngopi). Program ini dilakukan sebagai bentuk sosialisasi literasi dan minat baca terhadap remaja yang kerap menghabiskan waktu di warung kopi.

"Terlebih dengan julukan Aceh negeri seribu warung kopi, program ini sendiri diharapkan mampu menggantikan aktivitas remaja dengan kegiatan yang lebih positif," ungkap Shella.

Baca juga: Sosok Zam Zam Khalila: Entrepreneur Muda asal Aceh Tamiang, Putri Budaya Indonesia Ekonomi Kreatif

Baca juga: Kisah Nurul Khalisa dari Aceh, Gagal Beasiswa 13 Kali Akhirnya Lolos ke Australia melalui LPDP

Kedua, Barcode Literasi Remaja (Delima). Program literasi digital ini dibuat dengan cara menghadirkan bahan bacaan hanya dengan mengakses barcode.

Ketiga, program Bacakan dan Ajarkan (BAJAKAN) yang berfokus pada pengajaran remaja yang belum melek aksara dan anak-anak disleksia atau kesulitan membaca.

Kegiatan tersebut juga diselingi dengan bedah buku serta lomba mewarnai dan lain sebagainya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved