Viral Lokal

Viral Aparat Desa di Aceh Timur Sepak Meja, Keuchik: Itu Bukan Saya, Tapi Kaur, Sudah Berakhir Damai

Dalam video yang direkam di Desa Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur itu, terlihat seorang pria marah.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com  
Proses damai antara aparat Gampong Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, dengan kader Posyandu dan pembayaran honor kader Posyandu itu seusai viralnya video yang merekam seorang aparat desa tersebut mengamuk kepada kader Posyandu yang menuntut pembayaran gaji baru-baru ini.  

Dalam video yang direkam di Desa Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur itu, terlihat seorang pria marah. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kepala Desa atau Keuchik Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timurm Wandi, memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria menendang meja di Posyandu Gampong Keubon Teumpeun.

Aksi tersebut menjadi sorotan publik setelah sebuah video berdurasi 30 detik menyebar luas.

Dalam video yang direkam di Desa Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur itu, terlihat seorang pria marah. 

Ia menyepak atau menendang meja yang di atasnya makanan, seperti bubur yang sudah diisi dalam kantong plastik. 

Kejadian ini diduga dipicu oleh tuntutan pembayaran honor kader Posyandu yang belum terlunasi.

Wandi menegaskan pria yang terekam dalam video itu bukan dirinya sebagaimana dugaan sejumlah netizen. 

Tangkapan layar postingan Facebook Keuchik Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, Sabtu (10/8/2024). 






 
 
Tangkapan layar postingan Facebook Keuchik Keubon Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, Sabtu (10/8/2024).      (For Serambinews.com  )

Baca juga: Pj Bupati Aceh Timur Kembali Santuni 200 Anak Yatim

"Yang menendang meja bukan saya, melainkan salah satu kaur gampong kami. Namun, masalah ini sudah diselesaikan secara damai," jelas Wandi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (11/8/2024).

Proses mediasi antara kader Posyandu dan aparatur desa berlangsung dengan pengawasan petugas TNI-Polri di Kecamatan Peureulak Barat. Kedua belah pihak telah saling memaafkan.

Dalam penjelasan lebih lanjut melalui akun media sosial Facebook Keubon Teumpeun, Wandi menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran honor kader Posyandu terjadi karena dana belum dicairkan dari sumbernya. 

Bukan karena faktor kesengajaan.

"Saya ingin mengklarifikasi terkait video viral yang menyudutkan saya sebagai kepala desa atas tuduhan tidak membayar honor kader Posyandu

Faktanya, honor tersebut belum bisa saya bayarkan karena belum ada pencairan dana," ungkap Wandi.

Baca juga: Misteri Camat Pulau Banyak Hilang, Hp Ditemukan di Plafon Rumah 

Pada tanggal 10 Agustus 2024, sebagai bentuk tanggung jawab dan untuk meredakan ketegangan, Wandi bersama perangkat desa akhirnya memutuskan untuk membayar honor kader Posyandu tersebut menggunakan dana pribadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved