Batal Dicalonkan Nasdem di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan Hormati Keputusan Surya Paloh

Anies Baswedan menghormati keputusan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang batal mengusungnya sebagai calon gubernur Jakarta.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Anies Baswedan saat ditemui awak media di Akademi Bela Negara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024). 

Paloh menyampaikan, kesulitan itu berdasarkan pada situasi yang ada. Namun ia tidak menjelaskan situasi yang seperti apa yang dimaksud.

"Pak Anies ya kalian tahu situasi yang ada. Barangkali susah beliau untuk maju dalam Pilkada Jakarta ini," kata Surya Paloh usai menerima Gelar Tanda Kehormatan di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Paloh pun tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang membuat Anies sulit maju di DKI Jakarta.

Dia bilang, mantan Menteri Pendidikan itu yang lebih mengetahui pasti. Menurut Paloh, hal itu berkaitan dengan peraturan perundang-undangan.

 
"Coba tanya Pak Anies (kenapa susah). Hanya dia yang bisa menjawabnya, diperlukan persyaratan untuk memenuhi ketentuan undang-undang yang ada," tuturnya.

Lebih lanjut Paloh menyampaikan, partainya memosisikan diri langsung untuk berada dalam pemerintahan yang akan datang.

Di sisi lain, ia mengaku masih menjadi sahabat Anies Baswedan. Namun dalam hal pencalonan, Nasdem tidak bisa memutuskan sendiri.

"Yang jelas Anies adalah sahabat Nasdem, jelas itu. Dalam pencalonan ini enggak hanya Nasdem sendiri, supaya ini harus ada kelengkapan, jadi saling melengkapi, saling pengertian, saya berpikir positif semuanya tentu berpikir, bagaimana yang terbaik yang bisa diberikan parpol dalam peran bersama," jelas Paloh.

Sebagai informasi, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta terancam batal.

Pasalnya, sejumlah partai politik yang dahulu mengusungnya saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memberikan sinyal untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan pemerintahan.

PKS yang sebelumnya mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta pada 25 Juni 2024 pun belum dapat memastikan akan memberikan dukungan lebih lanjut kepada Anies atau sebaliknya.

Hal ini karena Anies dianggap sudah melewati batas 40 hari hingga 4 Agustus 2024 untuk mencari dukungan tambahan agar duet Anies-Sohibul bisa berlayar.

Diketahui, PKS masih kekurangan 4 kursi untuk mengusung calon gubernur karena hanya memiliki 18 kursi di DKI.

Partai lain yakni Nasdem dan PKB yang sudah menyatakan mendukung Anies, juga kini menjalin komunikasi dengan parpol-parpol KIM untuk Pilkada Jakarta.

Baca juga: PKB Usung Musannif dan Sanusi, Gus Muhaimin Sebut Aceh Besar akan Mengalami Lompatan Besar

Baca juga: 10 Siswa SMKN 1 Simpang Ulim Ikut Diklat Bahasa Jepang, Tahapan Seleksi Magang ke Negeri Sakura Itu

Baca juga: BPBD Aceh Selatan Kerahkan Dua Damkar Padamkan Kebakaran di Kantor Keuchik Desa Batu Itam Tapaktuan

 

 

Sudah tayang di Kompas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved