Konflik Palestina vs Israel

Hizbullah Targetkan Tempat Penting di Israel, Libatkan Kemampuan Senjata Baru

Bukan hanya Iran, Hizbullah dikabarkan tinggal melepas pemantik panasnya untuk segera menyerang Israel.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/Al Mayadeen
Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah telah melancarakan serangan besar ke wilayah Israel pada dini hari tadi, Senin (12/8/2024) waktu setempat. 

Ia mengecam Israel karena menggunakan senjata yang dilarang secara internasional, seperti amunisi fosfor putih di lahan pertanian.

Pembicara juga menggarisbawahi perlunya memperpanjang jangka waktu UNIFIL sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Sejourne mengatakan Prancis berfokus pada meredakan ketegangan di kawasan, yang merupakan pesan yang akan disampaikannya ke negara-negara lain selama lawatannya.

Di UNIFIL, ia mengonfirmasi bahwa Paris bersemangat untuk memperpanjang masa jabatannya selama satu tahun lagi.

Dewan Keamanan akan bertemu pada akhir bulan ini untuk membahas perpanjangan tersebut.

Sejourne juga bertemu dengan mitranya dari Lebanon Abdallah Bou Habib, yang mengungkapkan bahwa Lebanon tidak menerima pesan atau ancaman apa pun dari Israel melalui Menlu Prancis atau utusan khusus AS Amos Hochstein, yang berada di Lebanon pada hari Rabu.

Bou Habib mengatakan diskusi dengan Hochstein berujung pada kesepakatan untuk memperpanjang masa tugas UNIFIL selama satu tahun lagi, sambil mencatat bahwa AS awalnya ingin memperpanjangnya selama enam bulan.

Baca juga: Pejabat Senior Iran: Hizbullah dan Sekutu Lancarkan Serangan Jika Perundingan Israel-Hamas Gagal

Qassem Mengkritik Hochstein

Hochstein bertemu dengan Mikati, Berri dan Komandan Angkatan Darat Joseph Aoun.

Ia mengatakan kepada para pejabat bahwa tidak ada waktu yang terbuang untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, yang akan membuka jalan bagi solusi diplomatik yang akan mengakhiri eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Sementara itu, wakil pemimpin Hizbullah Sheikh Naim Qassem menganggap kunjungan utusan tersebut sebagai "performa", dan menambahkan bahwa ia tidak menawarkan proposal spesifik apa pun kepada Lebanon.

AS ingin terlihat seolah-olah mengambil tindakan, tetapi hingga kini, AS belum menawarkan sesuatu yang nyata, ungkapnya.

Ia juga menegaskan kembali bahwa Hizbullah bertekad untuk membalas pembunuhan Shukr.

Hizbullah bertekad untuk "melanjutkan perlawanan yang berani dan bijaksana dengan semua kemampuan yang dimilikinya untuk membela Lebanon dan rakyatnya, kebebasan dan keselamatan mereka, serta keinginan untuk menjalani kehidupan yang bermartabat."

Dalam pernyataan yang menandai peringatan 18 tahun berakhirnya perang Hizbullah-Israel tahun 2006, Hamas bersumpah untuk meneruskan operasinya "meskipun ada ancaman Israel, kapal induk Amerika, pembunuhan dan kampanye media lokal dan asing."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved