Perang Gaza

Pembalasan Hizbullah atas Kematian Komandan Senior Fouad Shokor Terpisah dari Gencatan Senjata Gaza

Skenario pertama, menurut Sheikh Qassem, melibatkan dimulainya kembali genosida di Gaza, yang berarti dimulainya kembali konfrontasi multi-front, "tid

Editor: Ansari Hasyim
AP/Bilal Hussein
Wakil Pemimpin Pejuang Islam Hizbullah, Sheikh Naim Qassem secara baik-baik menyampaikan, satu-satunya jalan pasti menuju gencatan senjata di perbatasan Israel-Lebanon adalah gencatan senjata penuh di Gaza. 

Setelah itu, pihak pendudukan mengakui bahwa dua tentara tewas dan sembilan di antaranya mengalami luka serius. "Tentu saja, ini atas pertimbangan mereka sendiri, karena mereka tahu bahwa kerugiannya lebih besar," kata Abu Shujaa.

Penghormatan untuk garis depan pendukung

Abu Shujaa menyampaikan salam dan rasa hormatnya kepada Poros Perlawanan, dari Sanaa hingga Teheran, hingga ke Lebanon selatan dan daerah pinggirannya yang membanggakan (Dahiya).

Berbicara kepada Sayyed Hassan Nasrallah , Abu Shujaa berkata, “Kami, dalam Gerakan Jihad Islam, dan khususnya Brigade Tepi Barat, mencintaimu dan mengirimkan kedamaian kepadamu. Kita adalah saudara, dan kita berdiri bersama, dan kita semua bergandengan tangan dalam menghadapi pendudukan Israel.”

"Lawan musuh di mana pun dia berada"
Dalam pesannya kepada rakyat Palestina, khususnya pemuda Tepi Barat, Abu Shujaa berkata, “Jangan tertipu oleh godaan, karena hidup adalah hidup yang terhormat atau hidup yang hina. Siapa pun yang ingin menjalani hidup yang hina akan menjalani hidup dengan menundukkan kepala. Oleh karena itu, kita harus memilih hidup yang terhormat, penuh kebanggaan, dan kebebasan.”

Ia menghimbau mereka untuk melawan musuh di mana pun berada, jangan menyerah, betapapun tekanan yang mungkin mereka rasakan.

Ia juga memberikan penghormatan kepada para martir dan keluarga mereka, dan berjanji untuk melestarikan dan menjaga warisan mereka. "Seperti yang dikatakan oleh pemimpin Dr. Ziad Nakhaleh , semoga Tuhan melindungi dan memeliharanya, "Rakyat Palestina, bahkan setelah seratus tahun, akan terus berjuang hingga tanah mereka dibebaskan."

Abu Shujaa memberi penghormatan kepada Al Mayadeen , ketuanya, dan para karyawannya, atas dedikasinya terhadap perjuangan Palestina, sejak didirikannya meskipun menghadapi semua tekanan, ancaman, dan pembatasan dari Israel.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved