Perang Gaza

Banyak Mayat Hancur di Gaza karena Penggunaan Bom Berkekuatan Tinggi, 10 Ribu Masih Hilang

Dikatakan bahwa mereka telah mengamati sekitar 1.760 warga Palestina yang diduga tewas di Gaza yang jasadnya “hancur” karena penggunaan senjata berkek

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/telegram
Selain orang-orang yang terbunuh di dalam ruang sholat sekolah selama serangan itu, yang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terbunuh di dalam ruang kelas di dekatnya, terkena pecahan bom yang beterbangan. 

SERAMABINEWS.COM - Pertahanan Sipil Palestina mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya di Gaza kemungkinan jauh lebih tinggi daripada lebih dari 40.000 yang dikonfirmasi karena ribuan orang masih hilang.

Organisasi tersebut mengonfirmasi bahwa sedikitnya 10.000 warga Palestina masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka karena serangan yang terus berlanjut, termasuk penargetan yang disengaja terhadap kru pertahanan sipil.

Dikatakan bahwa mereka telah mengamati sekitar 1.760 warga Palestina yang diduga tewas di Gaza yang jasadnya “hancur” karena penggunaan senjata berkekuatan tinggi.

Baca juga: Gaza jadi Tempat Amputasi Mata Paling Banyak dalam Sejarah Dunia Menimpa Anak-anak Korban Bom Israel

Selain itu, terdapat sekitar 8.240 orang yang telah “dihilangkan secara paksa” oleh militer Israel, bersama dengan sekitar 2.210 jenazah yang telah hilang dari kuburan di seluruh Jalur Gaza.

Mohammed el-Mougher, direktur operasi di Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, berbicara kepada Al Jazeera dari Deir el-Balah.

Ia mengatakan pasukan Israel telah mengurangi ukuran zona kemanusiaan menjadi hanya 15 hingga 19 persen dari seluruh luas Jalur Gaza.

El-Mougher mengatakan hal ini telah memutus fasilitas penting seperti rumah sakit dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

“Banyak jalan yang diblokir,” katanya, seraya menambahkan bahwa hal ini berarti pertahanan sipil tidak dapat menjangkau warga Palestina yang membutuhkan bantuan.

“Semakin pasukan pendudukan Israel mengurangi zona aman kemanusiaan, semakin mereka melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa, semakin mereka menyebabkan kematian dan pembunuhan di antara rakyat kami,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved