Rentetan Rudal Katyusha Hizbullah Hujani Israel Utara, Dataran Tinggi Golan Terbakar

SERAMBINEWS.COM - Puluhan roket Katyusha Hizbullah menargetkan dataran tinggi Golan yang diduduki dan menyerang pangkalan logistik Israel. 
 
Operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas agresi Israel semalam di Bekaa, Lebanon, yang merenggut nyawa satu orang dan melukai 19 lainnya, termasuk 5 anak-anak. 
 
Dalam konteks serupa, Hizbullah menyerang sasaran Israel di situs militer Hadab Yaroun menggunakan drone satu arah.

Sementara gelombang baru serangan rudal diluncurkan dari Lebanon menuju Galilea Atas, dengan serangan langsung dilaporkan di pemukiman Israel di Shomera. 

Outlet media Israel telah mengkonfirmasi cedera di Shomera setelah dampak tersebut.

Baca juga: AS tak Mampu Tundukkan Netanyahu Agar Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Ketika situasi meningkat, sirene berkobar di beberapa komunitas Israel utara, termasuk Netu'a, Shtula, Kedmit Tzafi, Kelaa, Katzrin, Sha'al, Dafne, Hagoshrim, Ghajar, Kibbutz Dan, Shenir, She'ar Yeshuv, Beit Hillel, Kfar Gilad, Metula, Maayan Baruch, Maskaf Am, Kiryat Shmona, Margaliot, Manara, dan Marom Golan.

Meskipun ada peluncuran empat drone, militer Israel gagal mencegat mereka. 

Sebagai pembalasan, artileri Israel menembaki pinggiran Kfar Shouba, sementara serangan pesawat tak berawak menargetkan daerah dekat Naqoura dan sepeda motor di jalan antara Al-Shahabiyeh dan Bafleh. 

Selain itu, serangan udara Israel melanda kota Al-Dhahirah di Lebanon selatan.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa dua warga tewas dalam serangan udara Israel di kota Dahira di Lebanon selatan.

Konflik antara Hizbullah dan pasukan Israel telah meningkat setelah pembunuhan wakil komandan Hizbullah, Fouad Shukr, pada 30 Juli. 

Sebagai tanggapan, Hizbullah telah meluncurkan lebih dari 70 rudal ke Dataran Tinggi Golan dan Palestina utara yang diduduki. 

Menteri Pertahanan Israel baru-baru ini mengancam akan meningkatkan serangan terhadap Lebanon, dengan banyak pasukan Israel dipindahkan dari Gaza ke perbatasan utara untuk melawan meningkatnya serangan Hizbullah.(*)