Konflik Palestina vs Israel

Hamas Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata Jika Tak Ada Penarikan Pasukan Israel

Pertemuan tersebut awalnya dijadwalkan pada hari Rabu di ibu kota Mesir tetapi ditunda hingga tanggal yang tidak ditentukan.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/SAID KHATIB
(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. 

AS tak Mampu Tundukkan Netanyahu Agar Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Mohamad Elmasry, seorang profesor di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Netanyahu tidak berniat mengakhiri perang di Gaza dan pemerintahan Biden telah gagal menekan Israel untuk menerima gencatan senjata.

“AS belum memberikan tekanan yang memadai terhadap Israel.  Mereka benar-benar tidak memberikan tekanan apa pun terhadap Israel,” kata Elmasry.

Dia mengatakan apa yang disebut sebagai proposal penghubung saat ini adalah “kesepakatan yang buruk bagi Palestina” dan satu-satunya alasan Hamas mungkin menerimanya adalah untuk “penangguhan hukuman” dari bom Israel selama beberapa minggu.

 
“Kesepakatan ini sangat buruk sehingga seolah-olah Israel dan Amerika ingin Hamas mengatakan tidak, sehingga mereka bisa menyalahkan Hamas karena menghambat proses perdamaian,” katanya.

Elmasry menambahkan bahwa mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump juga tidak tertarik untuk melihat gencatan senjata segera.

Trump “ingin terpilih sebagai presiden dan dia yakin jika kesepakatan gencatan senjata tercapai saat ini, hal itu akan membantu kampanye Kamala Harris,” katanya.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan dia berbicara dengan Blinken untuk membahas negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza dan mengatakan bahwa AS dan Inggris “bekerja sejajar untuk membawa semua pihak mencapai kesepakatan”.

 “Segera diakhirinya pertempuran di Gaza dan pembebasan semua sandera sangat penting,” tambahnya dalam postingan di X

Baca juga: Yitzhak Brik Pensiunan Jenderal IDF: Israel Terancam Runtuh jika Perang Berlanjut

Baca juga: VIDEO USS Abraham Lincoln Lengkap dengan Dua Jet Tempur Canggih milik AS menuju Timur Tengah

Baca juga: Perusahaan Buka Lahan Perkebunan Sawit di Simeulue tanpa Izin

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved