Berita Banda Aceh
Akademisi USK Sebut Demokrasi di Indonesia Sedang Tak Baik-baik Saja, Dukung Demo Mahasiswa
"Terutama sedang menuntut untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia yang sedang berada tidak baik-baik saja," kata Effendy kepada Serambinews.com, Jumat
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
"Terutama sedang menuntut untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia yang sedang berada tidak baik-baik saja," kata Effendy kepada Serambinews.com, Jumat (23/8/2024).
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mahasiswa dan aliansi buruh masih terus melakukan aksi demontrasi menyikapi aksi yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang hendak menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal ambang batas umur pencalonan kepala daerah dan ambang batas suara pencalonan kepala daerag.
Menyikapi hal tersebut Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Effend Hasan MA mengatakan, dirinya sangat menjunjung tinggi demontrasi dan gerakan jalanan yang sedang dilakukan oleh dahasiswa dan aliansi lainnya di gedung DPR RI.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agent of change sudah sewajarnya untuk menyuarakan tuntutan dalam membela kepentingan negara dan bangsa.
"Terutama sedang menuntut untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia yang sedang berada tidak baik-baik saja," kata Effendy kepada Serambinews.com, Jumat (23/8/2024).
Effendy yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) USK itu mengatakan, dirinya sangat mendukung gerakan jalanan yang sedang dilakukan oleh seluruh mahasiswa Indonesia.
Hal itu kata dia, dengan syarat gerakan tersebut dibangun atas dasar untuk menyelamatkan membela kepentingan negara dan bangsa Indonesia serta dilakukan dengan cara-cara yang damai.
Pasalnya, gerakan yang sedang diperjuangkan oleh mahasiswa seluruh Indonesia tersebut semata-mata untuk membela kepentingan menyelamatkan dan tegaknya demokrasi Indonesia.
Menurut pandangannya selaku akademisi, ia menilai dengan gerakan yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa seluruh indonesia tersebut tentunya akan sangat berdampak bagi perjalanan demokrasi indonesia untuk lebih baik.
"Tentunya dalam hal terkait dengan keputusan MK benar bisa dilaksanakan oleh semua pihak karena keputusan MK tersebut sudah final dan mengikat," jelasnya.
Baca juga: Kedapatan Bareng Gibran Saat Peringatan Darurat Garuda Biru, Raffi Ahmad Dikritik Netizen
Karena hal itu kata dia, mahasiswa wajib menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi untuk kepentingan rakyat.
Namun ia menekankan untuk tidak menyuarakan aspirasi tersebut dengan cara-cara yang santun dan damai.
Pasalnya, hal tersebut yang membedakan gerakan mahasiswa sebagai calon-calon intelektual dengan gerakan-gerakan demontrasi lainnya.
"Sebagai calon intelektual gerakan yang dibangun tentunya dengan cara-cara santun, dan argumen yang disampaikan berdasarkan data dan fakta bukan berdasarkan asumsi," pungkasnya. (*)
Baca juga: Ikut Ramaikan Peringatan Darurat Garuda Biru, Ayu Ting Ting Tegaskan Bukan Ikut-ikutan
Luncurkan Rumah Qur'an, Wagub Aceh Fadhlullah Apresiasi BSI |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Dukung Aceh Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari HAM Sedunia |
![]() |
---|
KKM Mahasiswa Unida di Gampong Acheh Yan Kedah Malaysia Diakhiri Menikmati Sajian Kuah Beulangong |
![]() |
---|
Kadisdik Aceh dan Kakanwil Kemenag Perkuat Kebiasaan Membaca Qur’an di MAN Model & SMAN 3 Banda Aceh |
![]() |
---|
Perjuangan Terhenti, Jenazah Cahaya, Balita Bocor Jantung Diantar ke Meulaboh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.