Perang Gaza

Iran Keluarkan Ancaman Baru akan Serang Israel setelah Satu Bulan Bungkam

Iran bertekad untuk bertindak tanpa menahan diri, sebagaimana dikatakan Araghchi, seraya menambahkan, "Kami akan bertindak pada waktu yang tepat dan d

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/mehrnews
Sumber Amerika memperingatkan bahwa Iran memiliki drone dan rudal balistik yang tidak dirancang untuk dihentikan oleh Iron Dome atau sistem kubah besi pertahanan udara Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Iran kembali menebar ancaman menyerang Israel sebagai balasan atas kematian Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas di Teheran.

“Serangan rezim Zionis terhadap keamanan dan kedaulatan kita tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang membuat pengumuman ini pada Sabtu.

Ia berjanji bahwa Iran akan menanggapi dengan tepat, pada waktu yang tepat, dan mempertimbangkan secara saksama semua variabel yang relevan.

Iran bertekad untuk bertindak tanpa menahan diri, sebagaimana dikatakan Araghchi, seraya menambahkan, "Kami akan bertindak pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat." 

“Kami tidak akan jatuh ke dalam perangkap apa pun yang mungkin disiapkan untuk kami,” ungkapnya.

Selain itu, rincian terbaru tentang penyelidikan pembunuhan Haniyeh telah dipublikasikan oleh pejabat Iran. 

Baca juga: Iran Isyaratkan akan Menyerang Israel Lewat Darat dan Udara

Tidak ada indikasi bahwa ada keterlibatan orang dalam pembunuhan tersebut, menurut Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib. 

Teheran telah mengancam akan membalas dendam, menuduh Israel sebagai dalang pembunuhan tersebut.

Garda Revolusi Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembunuhan itu direncanakan dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dengan dukungan dari pemerintah AS. 

Dalam sebuah pernyataan, Garda menyebut kejadian itu sebagai tindakan teroris termasuk rudal jarak pendek yang mengakibatkan ledakan besar di luar rumah Haniyeh.

Peringatan dikeluarkan di akhir pernyataan, "Rezim Zionis akan melaksanakan hukuman yang berat dan menentukan pada waktu dan tempat yang tepat."

Pada tanggal 31 Juli, tidak lama setelah menyaksikan pelantikan Presiden Iran Masoud Bezhishkian, Haniyeh dan ajudannya dibunuh. 

Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah Fouad Shukr, pimpinan Hizbullah, tewas dalam sebuah serangan di pinggiran selatan Beirut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved