Pilkada Aceh Tamiang 2024

Pilkada Aceh Tamiang Berpotensi Melawan Kotak Kosong, Murtala Nilai Kemunduran Demokrasi

Fenomena kotak kosong ini dinilai sebagai kemunduran demokrasi akibat ketakutan partai politik memunculkan kandidat potensial lainnya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Murtala, pemerhati politik di Aceh Tamiang 

Fenomena kotak kosong ini dinilai sebagai kemunduran demokrasi akibat ketakutan partai politik memunculkan kandidat potensial lainnya.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemerhati politik di Aceh Tamiang menyesalkan isu pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang hanya menyertakan calon tunggal.

Fenomena kotak kosong ini dinilai sebagai kemunduran demokrasi akibat ketakutan partai politik memunculkan kandidat potensial lainnya.

“Kami berharap ini hanya isu, tapi kalau nanti terbukti hanya ada calon tunggal, maka ini kemunduran demokrasi,” kata Murtala, pemerhati politik di Aceh Tamiang, Rabu (28/8/2024).

Murtala yang juga tokoh politik menilai sangat janggal dengan jumlah penduduk Aceh Tamiang kurang lebih 300 ribu jiwa, sembilan partai pemenang Pemilu 2024 dan 35 kursi DPRK, hanya memunculkan satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

“Semuanya berkumpul di satu calon, apakah ini merupakan hasil musyawarah atau kondisi yang telah dikondisikan. Masyarakat Aceh Tamiang disuguhkan politik jenaka,” ujarnya.

Seharusnya partai politik mampu memberikan pilihan untuk masyarakat agar proses demokrasi berjalan kompetitif.

Baca juga: Ketua Gelora Aceh Besar Nilai Pasangan Musannif-Sanusi Paket Komplit: Religius-Teknokrat

“Semakin banyak calon, maka semakin baik karena masyarakat akan disuguhkan gagasan-gagasan membangun,” ucapnya.

Murtala sangat berharap di hari terakhir pendaftaran terjadi kejutan politik yang bisa menghidupkan kembali kompetisi demokrasi yang sehat.

Baginya, siapa pun pemenang Pilkada harus tetap didukung selama melalui proses adil dan sesuai regulasi.

“Selama prosesnya sesuai regulasi, harus didukung. Tapi masyarakat berhak menentukan pemimpinnya secara demokrasi, bukan dihadapkan hanya pada satu kandidat, ini kemunduran,” tegasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved