Berita Bireuen
Terungkap dalam Rekontruksi, Saat Jaksa Bertanya Kenapa Membunuh, Ini Jawaban Tersangka
Setiap adegan rekonstruksi tersangka menjelaskan apa yang dilakukan mulai dari masuk dalam rumah dan melihat kondisi rumah.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Setiap adegan rekonstruksi tersangka menjelaskan apa yang dilakukan mulai dari masuk dalam rumah dan melihat kondisi rumah.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kasus pembunuhan seorang mahasiswi Bireuen bernama Siti Alia Humaira (21) warga Desa Geudong Alue, Kota Juang Bireuen ditemukan meninggal dunia di rumahnya, sekitar pukul 13.30 WIB, terjadi Kamis (1/8/2024) lalu direkonstruksi ulang.
Saat rekontruksi ulang, tersangka mendapat pengawalan ketat dan juga kedua tangan diborgol.
Setiap adegan rekonstruksi tersangka menjelaskan apa yang dilakukan mulai dari masuk dalam rumah dan melihat kondisi rumah.
Dalam rekonstruksi ulang hadir Kasi Pidum Kejari Bireuen, Firman Junaidi SE SH MH beserta tim Jaksa dari Kejari Bireuen, setiap adegan ditanyakan dan dijawab tersangka.
Tim rekonstruksi juga meminta penjelasan ulang terhadap adegan yang dilakukan ulang tersebut dan mendapat jawaban sebenarnya.
Usai rekonstruksi ulang dan tersangka akan keluar di pintu belakang, Kasi Pidum Kejari Bireuen kembali menanyakan alasan membunuh, tersangka mengaku sakit hati karena meminta pinjam sepeda motor tidak diberikan, maka ia dendam dan membunuh.
Saat Kasi Pidum kembali menanyakan kenapa dibunuh mati, tersangka tidak menjawab lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi program studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh, Siti Alia Humaira (21) warga Desa Geudong Alue, Kota Juang Bireuen ditemukan meninggal dunia di rumahnya, sekitar pukul 13.30 WIB, Kamis (1/8/2024).
Kasus meninggalnya mahasiswa tersebut mendapat atensi khusus jajaran Polres Bireuen dan akhirnya kurang dari
1 x 24 pelaku pembunuhan berhasil ditangkap.
Kejadiaan tersebut pertama kali diketahui orang tuanya bernama Nurlela Wati (53), saat itu ia membangunkan anaknya untuk shalat Dzuhur.
Namun betapa kagetnya, saat dibangunkan almarhum Siti Alia Humaira sudah dalam keadaan meninggal dunia, dengan kondisi leher terdapat luka goresan dan memar, mulut dan hidung mengeluarkan darah. (*)
Seluruh Fraksi DPRK Bireuen Setuju Raqan APBK Jadi Qanun, Ini Angkanya |
![]() |
---|
Berbagai Kalangan Hadiri Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Pendopo Bupati Bireuen |
![]() |
---|
Juara OMI Bireuen Dilepas ke Banda Aceh, Ini Pesan Kankemenag |
![]() |
---|
Momen Haru Empat Anak Yatim Kakak Beradik di Bireuen Terima Kunci Rumah Bantuan |
![]() |
---|
Sebanyak 584 PPPK di Bireuen Terima SK Didampingi Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.