Breaking News

Berita PON Aceh 2024

Ini Sosok Penyumbang Medali Emas Pertama Aceh di PON 2024 dari Cabor Aerosport, Bukan Orang Biasa 

Hening Paradigma menjadi atlet pertama yang berhasil menyumbang medali emas untuk Aceh dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI Tahun 2024.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Dok Humas Paramotor/PB PON XXI Aceh
Atlet Aceh, Hening Paradigma berhasil meraih medali emas pada pertandingan cabang olahraga Aerosport-Paramotor kategori Economic FL-Distance putra. 

Dalam mengikuti PON ini, salah satu hal yang menjadi tantangan bagi Hening adalah karena minimnya anggaran taktis untuk bertanding.

Sehingga banyak sekali pengeluaran pribadi yang keluar untuk mendapatkan medali, seperti gaji mekanik, pengiriman peralatan, serta transportasi saat bertanding.

“Motivasi utama dalam meraih medali emas ini adalah Bapak Cahyo Alkantana,” kata Hening yang mengaku mulai mengikuti olahraga paramotor saat berusia 15 tahun atau mulai 2001.

Emas yang diraih dalam event empat tahunan ini bukanlah medali pertama bagi Hening. Pria yang kini berdomisili di Bogor itu pernah meraih emas saat PON XVI-2004 di Provinsi Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Hening mengikuti PON pada Cabor Terbang Layang. 

Kemudian ia kembali berhasil meraih medali emas pada Cabor Paralayang dalam event bergensi Asian Games 2018 di Indonesia.

Untuk tingkat internasional, Hening juga meraih medali perunggu pada Cabor Paramotor di Asian Beach Games 2013 (multi event intenasional) di China.

Untuk bisa tampil maksimal di setiap pertandingan Hening mengaku selalu menyempatkan waktu untuk berdoa meminta kemudahan untuk bisa tampil maksimal pada Allah.

Untuk menjaga ritme tubuh dalam bertanding, Hening menyebutkan selalu memperbanyak shalat sunnah, makan protein, minum air putih, dan tidur.

“Shalat itu sangat berdampak pada dunia kita, yang pasti shalat akan menjaga ritme tubuh. Ritme tubuh ini sangat mempengaruhi level energi, semangat, optimisme kita,” ujar Hening.

Ia berkesimpulan sampai saat ini cara hidup yang benar ada di Agama Islam. 

Sebagian kecil sudah dibuktikan secara science dan dipublikasi. Sebagian belum dibuktikan dan (mungkin) ditutup-tutupi.

“Contoh, Nabi Muhammad memerintahkan tidur setelah Isya dan tidak menyukai orang bergadang kecuali ada hal yang urgent dan penting,” ucap dia. 

“Saya sudah bandingkan durasi tidur sama-sama 5 jam, namun beda awal waktu tidur. Waktu tidur awal menghasilkan bangun pagi yang lebih menyegarkan,” ungkap Hening.

Ditanya bagaimana menjaga konsentrasi dan fokus di tengah tekanan kompetisi?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved