Konflik Palestina vs Israel

Fatah dan Hamas Sergap Tentara Israel di Tulkarm, IDF Tewas dan Luka-luka, Jenin Masih Membara

Rincian penyergapan tersebut terungkap dalam pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Brigade Syuhada Al-Aqsa - Tulkarm, pada Senin (2/9/2024).

Editor: Faisal Zamzami
ypa/tangkap layar
Tentara Pendudukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat yang direspons oleh milisi perlawanan Palestina dengan serangan balik. Eskalasi di Tepi Barat makin tinggi seiring berlarutnya agresi militer IDF di Jalur Gaza. 


Namun kekuatan mereka juga tumbuh dari apa yang dikatakan para kritikus sebagai kelemahan Abbas, yang formula negosiasi kenegaraannya dengan Israel gagal pada tahun 2014, tanpa ada pemulihan di masa mendatang, dan dianggap memiliki ketidakmampuan dan korupsi yang endemik di dalam PA.

Israel mengatakan kamp pengungsi Jenin merupakan pusat perencanaan dan persiapan serangan militan serta tempat berlindung yang aman bagi para pejuang yang didanai oleh Hamas atau Jihad Islam.

Jenin menjadi lokasi sejumlah kekerasan terburuk selama Intifada Kedua, yang dimulai setelah gagalnya perundingan perdamaian yang didukung AS pada tahun 2000 dan berkembang menjadi konflik bersenjata antara Israel dan kelompok militan Palestina.

Pada bulan April 2002, Israel melancarkan serangan lapis baja besar-besaran terhadap kamp pengungsi Jenin, bagian dari operasi Tepi Barat yang lebih luas yang menurut Israel bertujuan untuk menghentikan serangan militan termasuk serangkaian bom bunuh diri yang mematikan.

Laporan PBB yang dikeluarkan pada Agustus 2002 mengatakan 52 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jenin, setengahnya adalah warga sipil, sementara Israel kehilangan 23 tentara di sana.

Laporan tersebut, yang membantah klaim kepala negosiator Palestina saat itu, Saeb Erekat, bahwa 500 orang telah tewas di Jenin, menyalahkan semua pejuang karena menempatkan warga sipil dalam bahaya.

Laporan itu juga mencantumkan lebih banyak pelanggaran yang dilakukan Israel daripada Palestina, terutama penolakan Israel untuk mengizinkan pekerja kemanusiaan memasuki kamp. Namun, laporan itu juga mengatakan bahwa para pejuang Palestina tinggal di rumah-rumah warga sipil.

Jenin kembali muncul sebagai titik api di tengah gelombang kekerasan Israel-Palestina yang telah mengguncang Tepi Barat selama lebih dari dua tahun, dengan sering terjadinya konfrontasi yang berujung kematian.

Kekerasan di Jenin terus berlanjut pada tahun 2024.

Pada bulan Mei, pasukan Israel menewaskan 10 warga Palestina dan melukai 25 lainnya. Seorang dokter dan seorang remaja termasuk di antara mereka yang tewas dalam operasi besar yang melibatkan puluhan kendaraan.

Pada bulan Juni, pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina dan melukai sedikitnya 13 lainnya dalam serangan di Jenin.

Bulan ini, Israel mengatakan telah menewaskan dua militan senior Hamas dalam serangan udara terhadap mobil mereka di Jenin.

Baca juga: Artis Nasional Meriahkan Opening Ceremony PON di Banda Aceh, Terbatas 7 Ribu Tiket, Ini Link Daftar

Baca juga: VIDEO Gawat, Netanyahu Mau Hapus Tepi Barat Palestina, Ditampilkan dalam Peta Baru Zionis

Baca juga: Buruan, Masa Pendaftaran CPNS Tinggal 4 Hari Lagi, Berikut Contoh Soal CAT dan Penjelasannya


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comĀ 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved