Breaking News

PON XXI

Fauzan Azima, dari Nelayan Muda Kini Perkuat Tim Sepak Takraw Aceh di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Fauzan Azima, pemuda asal Peureulak kelahiran 2002, mengawali perjalanannya sebagai seorang nelayan sebelum akhirnya menjadi atlet...

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBI/Maulidi Alfata
Atlet sepak takraw provinsi Aceh, Fauzan Azima saat ditemui di ISC Aceh Timur, Selasa (3/9/2024). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Di balik deburan ombak dan aroma asin laut, tersimpan kisah inspiratif seorang pemuda Peureulak yang berhasil menembus panggung olahraga nasional.

Fauzan Azima, pemuda asal Peureulak kelahiran 2002, mengawali perjalanannya sebagai seorang nelayan sebelum akhirnya menjadi atlet sepak takraw.

Kini, ia menjadi salah satu pemain yang memperkuat tim sepak takraw Aceh di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Ketertarikan Fauzan pada sepak takraw dimulai sejak usia 10 tahun, saat ia melihat temannya melakukan salto di lapangan.

Gerakan itu begitu memesona Fauzan, hingga ia memutuskan untuk mempelajarinya dengan tekun. Sehari-harinya, Fauzan adalah seorang nelayan, namun semangatnya untuk menguasai gerakan salto tak pernah surut. Latihan demi latihan ia jalani di kampungnya, meski pada awalnya tembakannya belum sekeras sekarang.

Dedikasinya terhadap olahraga ini mulai menarik perhatian sejumlah klub sepak takraw di Peureulak dan Aceh Timur.

Pada tahun 2012, Fauzan mendapatkan kesempatan emas untuk berlatih di Banda Aceh di bawah bimbingan Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Aceh. Empat tahun berlatih intensif, kemampuan Fauzan semakin terasah. Ia mulai bermain di berbagai ajang di luar Aceh, seperti di Sumatera Barat dan Kalimantan, hingga akhirnya menjadi salah satu pemain sepak takraw yang disegani.

Pada tahun 2022, Fauzan dilirik oleh Kota Banda Aceh untuk memperkuat tim di PORA Pidie, dan kerja kerasnya berbuah manis dengan raihan medali emas. Kini, dengan segala pengalaman dan ketekunan yang ia miliki, Fauzan siap membawa nama Aceh lebih tinggi di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

"Saya akan melakukan yang terbaik. Dengan pengalaman yang sudah ada, latihan rutin, serta bimbingan dari pelatih, insyaallah kami berharap bisa meraih emas di PON XXI ini," ungkapnya saat diwawancarai oleh Serambi di sela-sela latihan.

Di balik prestasi gemilangnya, anak dari Nurlela Hamzah dan Amin Ibrahim ini tetap menjalani kehidupan sederhana sebagai nelayan.

Setiap pagi, setelah menunaikan sholat subuh, ia berangkat ke laut untuk menjala ikan selama empat hingga lima jam. Meski bekerja sebagai nelayan paruh waktu, Fauzan tak pernah absen berlatih takraw di sore harinya.

Semangat Fauzan yang tak kenal lelah adalah bukti bahwa tekad yang kuat bisa membawa seseorang meraih mimpi.

Dengan mimpi besar untuk bisa berlaga di tingkat internasional, Fauzan terus melangkah maju, tak hanya untuk dirinya, tetapi juga demi mengharumkan nama tanah kelahirannya.(*)

 

 

 

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved