Sabang

Warga Sabang Sambut Antusias Pelari Aceh International Orienteering

Warga Kota Sabang terlihat memberikan semangat dan dukungan sepanjang jalan yang dilalui oleh para pelari. Mereka turut berpartisipasi dengan...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Peserta AIO usai prosesi penyerahan medali dan hadiah uang tunai. Warga Sabang Sambut Antusias Pelari Aceh International Orienteering. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Aceh International Orienteering (AIO) hari kedua berlangsung meriah dengan rute yang mengitari Kota Sabang, menciptakan suasana penuh semangat di antara para warga.

Para pelari yang berkompetisi di kategori Sprint Distance berlari melalui pemukiman warga dan disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat setempat yang memberikan dukungan di sepanjang lintasan.

Pada Minggu (8/9/2024) pagi, sebanyak 150 peserta orienteering ambil bagian dalam perlombaan kelas Sprint Distance.

Mereka dilepas di depan Gudang BPKS CT-1, Jalan Malahayati, Kuta Barat, Sukakarya, Kota Sabang, sebelum memulai penjelajahan melalui jalan-jalan utama Sabang. Lintasan tersebut melewati Jalan Perdagang, Taman Kota, Tugu Sabang Merauke, Belakang Polres Sabang, dan kembali ke garis finish di Tugu Merah Putih.

Warga Kota Sabang terlihat memberikan semangat dan dukungan sepanjang jalan yang dilalui oleh para pelari. Mereka turut berpartisipasi dengan memotivasi para atlet untuk mencapai titik-titik station yang harus ditemukan dalam perlombaan orienteering.

Fico Azhari, selaku Adviser Aceh International Orienteering (AIO), menjelaskan bahwa tantangan pada hari kedua ini lebih besar bagi para atlet, terutama di kategori Sprint Distance.

Rute yang dilewati peserta menampilkan ciri khas kota tua dengan bangunan-bangunan yang tertata rapi, memberikan variasi lintasan yang memungkinkan peserta untuk memilih strategi terbaik menuju titik sasaran.

“Rute yang dirancang hari ini memberikan tantangan tersendiri bagi para atlet dalam bernavigasi. Dengan kompleksitas kota tua yang presisi, mereka dihadapkan pada pilihan-pilihan lintasan yang bisa menimbulkan kebingungan, namun juga meningkatkan tantangan untuk menyelesaikan perlombaan dengan baik,” ujar Fico.

Sekitar pukul 10.30 WIB, seluruh peserta mulai memasuki garis finish. Salah satu atlet orienteering nasional, Andi Lalang, sempat mengalami kendala di station 6 dan 8, yang memaksanya untuk mengulang jalur demi mencapai sasaran yang benar.

Meski begitu, Andi tetap berhasil mencatat waktu tercepat di kelas Men 21 dengan waktu tempuh 17 menit 3 detik, dan menduduki posisi pertama dari total 55 peserta di kategori tersebut.

Ketua Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Aceh, Abdul Mukti, mengungkapkan bahwa setelah perlombaan selesai, dilakukan prosesi penyerahan medali dan hadiah uang tunai.

Pemenang di setiap kategori diberikan medali Emas, Perak, dan Perunggu, sementara seluruh peserta yang berhasil menyelesaikan perlombaan di hari pertama dan kedua tanpa kesalahan juga mendapatkan medali "Finisher" sebagai bentuk apresiasi.

"Event ini menjadi langkah awal bagi FONI Aceh untuk menggelar ajang orienteering bertaraf internasional di berbagai kabupaten/kota lainnya di Aceh," kata Mukti. 

Ia juga berharap AIO bisa menjadi agenda tahunan dan berperan dalam memunculkan bibit-bibit atlet muda yang berpotensi menjadi perwakilan Aceh di kancah nasional maupun internasional.

Dengan semangat dari masyarakat dan antusiasme peserta, Aceh International Orienteering di Sabang telah membuktikan potensinya untuk menjadi salah satu event olahraga yang mampu menarik perhatian luas dan mengembangkan olahraga orienteering di tanah Aceh.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved