Kutuk Pembataian Israel di Khan Yunis Tewaskan 40 Orang, Hamas: Zionis Lakukan Pembersihan Etnis

Milisi Perlawanan Palestina menekankan kalau pemerintah Amerika Serikat (AS) dan presidennya adalah mitra pendudukan Israel dalam pembunuhan rakyat

Editor: Faisal Zamzami
Fotografer Gaza/X/@Mahmoud_Bassam8
Anggota Bulan Sabit Merah melakukan proses evakuasi korban serangan rudal Israel di kamp pengungsi Palestina di Al Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza pada Selasa (10/9/2024) dini hari. 

SERAMBINEWS.COM - Faksi-faksi milisi perlawanan Palestina mengutuk pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Israel di daerah al-Mawasi, Khan Younis, di Gaza Selatan, Senin malam atau Selasa (10/9/2024) dini hari.

Milisi Perlawanan Palestina menekankan kalau pemerintah Amerika Serikat (AS) dan presidennya adalah mitra pendudukan Israel dalam pembunuhan rakyat Palestina.

Sebanyak 40 warga sipil Palestina dilaporkan meninggal karena pengeboman Israel tersebut di zona yang mereka sendiri tetapkan sebagai 'safe zone.' 

Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas mengutuk pendudukan Israel karena melakukan pembantaian mengerikan pada Senin malam di al-Mawasi, Khan Younis, selatan Jalur Gaza.

Pembantaian itu dilakukan pesawat tempur pendudukan Israel dengan menargetkan tenda-tenda warga Palestina yang mengungsi dengan bom-bom berat.

Pasca-pembantaian, tampak lubang-lubang besar dampak ledakan di bekas tenda-tenda pengungsi yang hancur karena ledakan.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menekankan bahwa "serangan brutal terhadap daerah yang dinyatakan sebagai zona aman oleh pendudukan ini menegaskan genosida yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pemerintah Israel yang mirip Nazi terhadap rakyat Palestina."

 
Hamas menuduh Israel secara sengaja melakukan "pembantaian keji dengan dukungan penuh dari pemerintah AS, yang terlibat dalam agresi tersebut,".

"Pembantaian dilakukan tanpa menunjukkan rasa hormat terhadap hukum internasional atau hukum humaniter atau resolusi yang menyerukan diakhirinya kekerasan," kata pernyataan Hamas.

Hamas membantah klaim pasukan pendudukan Israel yang menyatakan kalau personel dan milisi perlawanan ada di lokasi yang menjadi sasaran.

Hamas menyebut klaim Israel sebagai "kebohongan terang-terangan" yang digunakan pendudukan Israel untuk membenarkan kejahatannya.

 
Hamas, sekali lagi, membantah kalau "anggotanya berada di antara perkumpulan warga sipil atau menggunakan lokasi tersebut untuk tujuan militer."

Gerakan tersebut selanjutnya menyerukan kepada masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan lembaga politik, kemanusiaan, dan peradilan untuk "memikul tanggung jawab mereka dalam menghentikan pembantaian ini,".

Hamas juga mendesak mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk "membawa penjahat perang Zionis ke Mahkamah Pidana Internasional dan meminta pertanggungjawaban mereka."

Baca juga: Israel Serang Khan Yunis Lagi, Hamas Bantah Tuduhan IDF: Tak Ada Anggota Kami di Lokasi

Gerakan Mujahidin: AS Ikut Bertanggung Jawab atas Pembantaian Al-Mawasi

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved