Perang Gaza

Helikopter Israel Jatuh di Gaza Selatan, 2 Tentara Tewas, 4 Kritis dan Lainnya Luka-luka

Selama tahap pendaratan terakhir di dalam perkemahan IDF di Rafah sekitar pukul 12:30 dini hari, helikopter menghantam tanah alih-alih mendarat dengan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/IDF
Dua tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka setelah helikopter Angkatan Udara Israel jatuh di Jalur Gaza selatan tadi malam, dalam apa yang digambarkan militer sebagai kecelakaan. 

SERAMBINEWs.COM - Dua tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka setelah helikopter Angkatan Udara Israel jatuh di Jalur Gaza selatan tadi malam, dalam apa yang digambarkan militer sebagai kecelakaan.

Menurut penyelidikan awal IAF, UH-60 Black Hawk dari Skuadron ke-123 telah terbang ke Rafah dengan tim medis Unit 669 untuk mengevakuasi seorang teknisi tempur yang terluka parah selama pertempuran di daerah tersebut.

Selama tahap pendaratan terakhir di dalam perkemahan IDF di Rafah sekitar pukul 12:30 dini hari, helikopter menghantam tanah alih-alih mendarat dengan benar. 

Menurut penyelidikan, helikopter tidak terkena tembakan musuh, dan kecelakaan terjadi beberapa saat sebelum pesawat seharusnya mendarat, yang berarti helikopter tidak jatuh dari ketinggian yang signifikan.

Helikopter itu masih rusak parah akibat kecelakaan itu, dan semua penumpangnya terluka.

Secara keseluruhan, dua tentara tewas dan delapan lainnya dibawa ke rumah sakit, empat di antaranya dalam kondisi serius. 

Di antara empat yang terluka parah adalah teknisi tempur yang terluka secara terpisah.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan jatuhnya helikopter, meskipun IAF menggambarkannya sebagai kecelakaan. 

Sebuah penyelidikan telah diluncurkan untuk menentukan mengapa helikopter menghantam tanah di perkemahan alih-alih mendarat dengan benar.

Baca juga: Kolonel Israel yang juga Pembohong soal Pemenggalan Bayi Kritis Tertusuk Batang Logam di Gaza

Nama-nama prajurit yang tewas belum dirilis tetapi keluarga mereka telah diberitahu.

Kolonel Israel di Balik Berita Palsu Pemenggalan Bayi dan Pemerkosaan pada 7 Oktober Terluka Parah di Gaza

Kolonel Golan Vach, perwira Israel yang menarik perhatian internasional atas klaim palsunya tentang pemenggalan kepala bayi dan insiden pemerkosaan dalam operasi militer Hamas pada 7 Oktober, dilaporkan mengalami luka serius di Gaza

Vach, 50 tahun, mengalami cedera yang mengancam jiwanya ketika sebuah terowongan runtuh menimpanya saat berada di Jalur Gaza bagian tengah, demikian dilaporkan media Israel. 

Menurut sumber, batang logam menembus tubuhnya, membuatnya dalam kondisi kritis.

Vach, mantan komandan unit penyelamatan khusus militer Israel, adalah orang pertama yang menyebarkan narasi yang kini telah dibantah tentang pemenggalan kepala bayi dan pemerkosaan terhadap perempuan setelah operasi militer yang dipimpin Hamas di lokasi militer Israel di permukiman tetangga. 

Pada tanggal 7 Oktober, Vach mengklaim bahwa ia secara pribadi menyaksikan pemenggalan kepala bayi, sebuah pernyataan yang kemudian dibantah oleh para penyintas dan sumber-sumber lainnya.

Pada hari-hari setelah operasi tersebut, Kolonel Vach mengatakan kepada pers internasional bahwa ia telah menyaksikan jenazah bayi yang dipenggal di Kibbutz Be'eri. 

Uraiannya tentang kengerian yang diduga dilakukan oleh pejuang perlawanan menyebar dengan cepat di media global, memicu kemarahan dan membenarkan perang genosida Israel di Gaza

"Saya sendiri yang menggendong bayi yang dipenggal itu," kata Vach kepada wartawan dalam tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel, menggambarkan akibat dari operasi militer tersebut.

Namun, para penyintas dan saksi kemudian membantah pernyataannya, dengan menyatakan bahwa tidak ada bayi atau balita di antara korban tewas. 

Menurut para penyintas, total 13 pemukim tewas dalam serangan di rumah Cohen di pemukiman Be'eri, semuanya berusia setengah baya atau lebih tua, kecuali anak kembar remaja yang dibawa oleh pejuang perlawanan saat militer Israel menembaki semua orang.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved