Nurul Akmal Cetak Hattrick

Alhamdulillah saya bisa mempertahankan medali emas untuk Aceh. Nurul Akmal, Lifter asal Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lifter asal Aceh Nurul Akmal berhasil memecahkan rekor PON dan mempertahankan medali emas untuk Aceh. Kelas +87 kg putri angkat besi dilaksanakan di Seuramoe PABSI, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024). Torehan emas Nurul Akmal sekaligus menutup pertandingan cabang angkat besi PON Aceh-Sumut.  Amel merupakan langganan medali emas sejak PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat, PON XX Tahun 2021 di Papua, dan kini PON XXI Tahun 2024. 

Para pendukung kontingen Aceh mampu membuat Seuramoe Angkat Besi bergemuruh saat Nurul Akmal memastikan meraih emas. Para pendukung langsung meneriakkan yel-yel tatkala Nurul Akmal mendapat sesi untuk mengangkat.

Untuk kelas  +87 kg terdapat lima atlet yang turun di kelas berat ini. Untuk angkatan snatch Nurul Akmal langsung melakukan angkatan untuk 100 kg dan berhasil. Ia juga mencoba memecahkan rekor snatch sendiri dengan melakukan angkatan 117 kg, tapi belum berhasil. Untuk snatch ia bertahan 105 kg.

Sedangkan untuk clean and jerk, Amel melakukan angkatan pertama dengan 125 kg. Lalu pada kesempatan kedua, ia berhasil mengangkat 143 kg dan memecahkan rekor PON. Aksinya itu langsung membuat seuramoe angkat besi bergemuruh dengan teriakan pendukung Aceh. Lalu di kesempatan terakhir, Amel mencoba  memecahkan rekor nasional yang saat ini bertahan di angka 153 kg, namun angkatan Amel yang 154 kg belum berhasil. 

Dengan hasil itu, Amel memastikan medali emas terakhir dari dirinya untuk Aceh. Medali tersebut merupakan yang keempat diperoleh Aceh dari cabor angkat besi. “Alhamdulillah saya bisa mempertahankan medali emas untuk Aceh,” ujar perempuan yang akrab disapa Amel. Amel sudah hattrick,  menorehkan emas dalam tiga kali PON secara berturut-turut, yaitu PON Jawa Barat 2016, PON Papua 2021, dan PON Aceh 2024.

Sementara medali perak diraih Jihan Syafitri dari Jambi. Ia juga sangat terharu, karena ini merupakan medali pertamanya di ajang PON. Sedangkan Rizka Oktaviani dari Kalimantan Barat berhasil meraih medali perunggu.

Penyerahan medali dilakukan oleh istri Pj Gubernur Aceh Safriati. Sedangkan penyerahan maskot dilakukan oleh ketua (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) PABSI Aceh T Rayuan Sukma.

Nurul Akmal kepada Serambi mengatakan, meskipun sudah meraih tiga emas PON dan dua kali tampil di olimpiade, dirinya belum terpikir untuk pensiun. “Selama masih dipercaya dan dipanggil saya akan terus ada di angkat besi ini, jadi belum terpikir untuk berhenti,” ujar wanita asal Aceh Utara ini.

Bahkan dirinya juga berkeinginan kembali turun di PON 2028 yang akan berlangsung di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Katanya, selama suami dan orang tua mendukungnya, dirinya akan terus berlatih untuk kompetisi angkat besi. Bahkan masih ingin terus mempersiapkan diri, dan masih memiliki keinginan tampil di olimpiade.

Nurul Akmal juga mengaku, karena sudah memastikan emas dan bakal ada bonus, dia ingin menjadikan bonus itu untuk membuka usaha. Ia sadar kehidupan atlet tak selamanya. Oleh karena itu, ia ingin membangun usaha untuk persiapan hari tua. “Karena sekarang sudah berkeluarga, jadi bonus itu untuk dibangun usaha, supaya menikmati hari tua dengan hasil keringat hari ini,” ujarnya.(mun)

Aceh Juara Umum Angkat Besi

Aceh memastikan sebagai juara umum angkat besi pada PON Aceh-Sumut setelah mengoleksi empat medali emas dan dua medali perak.  Empat medali emas dipersembahkan oleh Nurul Akmal, Muhammad Zul Imi, Dimas Setiya Darma, dan Bambang Wijaya. Sedangkan perak dipersembahkan oleh T Yulianda dan Nadita Aprilia.

Keberhasilan Nurul Akmal meraih emas menjadi penutup cabor angkat besi dan memastikan Aceh meraih juara umum di rumah sendiri. Jawa Barat menjadi peringkat dua dengan tiga medali emas. Sedangkan peringkat ketiga ada Lampung, Papua, Jawa Timur, Jambi, dan Banten yang meraih dua medali emas.