Pemerintah Berencana Jadikan Susu Ikan Alternatif Pengganti Susu Sapi, Mungkinkah? Ini Kata Pakar
Pihak Prabowo-Gibran pun disebut-sebut sedang mengkaji ulang dengan mempertimbangkan alternatif selain susu sapi untuk menjalankan program tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Susu ikan disebut bisa jadi alternatif pengganti susu sapi.
Mungkinkah hal tersebut dilakukan?
Pemerintah berencana menjadikan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi untuk salah satu program unggulan bernama ‘Susu Gratis’ di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Di masa kampanye beberapa bulan yang lalu, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming kerap mempromosikan program Makan Siang Gratis yang salah satu menu pelengkapnya adalah susu.
Yang mana rencananya program unggulan ini akan mulai dibagikan ke masyarakat pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pihak Prabowo-Gibran pun disebut-sebut sedang mengkaji ulang dengan mempertimbangkan alternatif selain susu sapi untuk menjalankan program tersebut.
Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah susu ikan.
Istilah susu ikan yang dirasa asing dan tidak familiar ini memunculkan beragam respon dari warganet.
Banyak dari warganet yang merasa heran dan bertanya-tanya terutama terkait kandungan yang ada di dalam susu ikan.
Lalu, apakah itu susu ikan?
Dilansir dari Kompas.com, Dosen Fakultas Peternakan IPB, Epi Taufik menjelaskan istilah susu ikan yang dimaksud mungkin merujuk pada pemrosesan ekstrak protein ikan.
Yang mana proses tersebut tidaklah termasuk dalam kategori susu menurut definisi standar.
Karena secara umum, susu didefinisikan sebagai cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu (mammae) pada hewan mamalia, terutama sapi, kambing, kerbau, domba, dan unta yang umumnya dikonsumsi manusia untuk mendapatkan asupan protein, lemak, vitamin, dan mineral esensial.
Epi juga menjelaskan, dalam dunia pangan, standar internasional terkait susu diatur oleh CODEX Alimentarius Commission (CAC), sebuah badan bentukan FAO dan WHO yang bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen serta memastikan praktik perdangan pangan yang adil.
Menurut CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang keluar normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi darinya, dimaksudkan untuk dikonsumsi sebagai susu cair atau untuk diproses lebih lanjut.
Berdasarkan pada definisi yang telah dipaparkan, maka susu ikan bukanlah termasuk dalam kategori susu.
Istilah “susu” pada produk seperti susu nabati dan susu ikan ini seharusnya dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan secara ilmiah atau regulasi.
Awal Istilah Susu Ikan
Pada Agustus 2023 lalu, dilansir dari Kompas.com, susu ikan pertama di Indonesia diperoleh dari hasil Kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dengan PT Berikan Teknologi Indonesia yang diluncurkan di Indramayu.
Susu ikan tersebut merupakan bagian dari perkuatan program hilirisasi produk berbasis komoditas unggulan daerah.
Perbandingan Kandungan Susu Ikan dengan Susu Hewan
Susu ikan mengandung peptide bioaktif dan asam lemak Omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan anti-inflamasi.
Namun, tidak memiliki komponen seperti laktoferrin dan asam lemak Omega-6 (conjugated linoleic acid/CLA) yang ada di susu hewan.
Epi berpendapat bahwa susu hewan, terutama susu sapi, lebih unggul dalam hal komponen bioaktif seperti laktoferrin, peptide bioaktif, dan CLA, yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk dukungan pada sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, dan metabolisme.
Selain itu ada juga istilah susu nabati, meskipun tidak memiliki laktoferrin atau CLA, tetapi masih mengandung beberapa komponen bioaktif seperti prebiotik dan peptida bioaktif, terutama dari susu kedelai.
Namun, manfaatnya tidak sekuat komponen bioaktif pada susu hewan.
Susu kedelai merupakan alternatif nabati terbaik dalam hal kualitas protein, meskipun kualitasnya tetap masih di bawah susu hewan.
Dari segi nilai biologis dan pemanfaatan protein bersih, susu hewan, seperti susu sapi, masih menempati urutan teratas karena memiliki kandungan protein yang lengkap dan efisiensi tinggi dalam pemanfaatannya oleh tubuh.
Sementara itu, meskipun susu ikan memiliki nilai biologis dan Net Protein Utilization (NPU) yang cukup baik, tetapi penggunaannya belum umum dan kandungan nutrisinya belum sepopuler susu hewan dalam pola konsumsi harian.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/MAGANG ALYA)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com
Baca juga: Hizbullah Kembali Lakukan Serangan Udara ke Israel, Iron Dome Tak Berdaya
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Raih MAW Talk Awards 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Ramai Penolakan, Kehadiran PT Abdya Mineral Prima Dinilai akan Rusak Destinasi Wisata Ceuraceu |
![]() |
---|
Kasus ASN di Pidie Diduga Predator Anak di Bawah Umur, Polisi Periksa Lima Saksi |
![]() |
---|
Gaji Anggota DPR RI 30 Kali Lipat Dibanding Buruh, Said Iqbal Saat Demo: Sakit Rasanya Hati Rakyat! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.