Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Yahya Sinwar Kirim Surat kepada Hassan Nasrallah: Bersumpah Kalahkan Israel

Sinwar bersumpah bahwa konvoi para martir yang diberkati akan semakin kuat dan tangguh dalam menghadapi pendudukan Nazi Zionis.

Editor: Faisal Zamzami
Samaa/AFP
Kolase foto Hassan Nasrallah dan Yahya Sinwar. 

Sejak Mei lalu, tentara Israel mengambil kendali atas koridor Philadelphi, perbatasan Sinai di Mesir dan Rafah di Jalur Gaza selatan, yang dulu dikendalikan oleh Mesir.

Netanyahu bersikeras untuk tetap menduduki koridor Philadelphi dan mencegah pergerakan Hamas yang dituduh menyelundupkan senjata dari luar Jalur Gaza melalui perbatasan tersebut.

Komentar dari sumber Hamas muncul setelah seorang pejabat senior Israel mengumumkan Israel mengusulkan untuk memberikan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, jalan keluar yang aman dari Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahannya.

Pejabat senior Israel itu mengatakan Yahya Sinwar juga harus melepaskan kendali atas Jalur Gaza.

"Kami siap memberikan perjalanan yang aman bagi Sinwar, keluarganya, dan siapa pun yang ingin bergabung dengannya," kata Gal Hirsch, yang bertanggung jawab atas pemerintahan Israel yang menangani kasus krisis sandera, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Selasa (10/9/2024).

Dia juga menjelaskan tawaran ini dibarengi dengan pelucutan senjata Hamas dan mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza.

 

 

Baca juga: VIDEO Iron Dome Jebol! Roket Hizbullah Hujani Safed, Pemadam Kebakaran Israel Kewalahan Padamkan Api


Serangan Terbaru Hizbullah terhadap Israel

Dilansir PressTV, gerakan perlawanan Hizbullah meluncurkan serangkaian rudal ke pangkalan udara Israel sebagai balasan atas serangan mematikan yang menghantam wilayah Lebanon sehari sebelumnya.

Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan roket Katyusha ke pangkalan pertahanan udara utama Komando Utara di barak Berea dekat kota Safed, di wilayah pendudukan utara, pada Jumat (13/9/2024) dini hari.

Menurut laporan, serangan itu memicu kebakaran dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Militer Israel mengatakan bahwa sekitar 20 roket diluncurkan dari Lebanon, dan mengklaim bahwa sebagian besar roket berhasil dicegat.

Ini merupakan serangan kedua yang menargetkan barak Berea, yang berjarak 12 kilometer dari perbatasan Lebanon, sejak baku tembak antara gerakan perlawanan dan rezim pendudukan meningkat pada Oktober lalu.

Serangan hari Jumat itu dilakukan sebagai balasan atas serangan dan pembunuhan Israel yang dilakukan di Kfar Jouz, menurut Hizbullah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved