Air Terjun Alue Putek Tangse, Destinasi Wisata Aceh di Pidie yang Sejuk, Masih Perawan, dan Eksotik

Pasalnya, panorama alamnya yang masih 'perawan' dan eksotik ditambah suasana sejuk, sehingga pengunjung pun seperti ingin berlama-lama ketika sudah sampai di pedalaman Pidie ini.  

Laporan Idris Ismail | Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Meski lokasinya di belantara Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, atau sekitar dua jam perjalanan dari Sigli, Air Terjun Alue Putek menjadi salah satu destinasi wisata di Pidie. 

Pasalnya, panorama alamnya yang masih 'perawan' dan eksotik ditambah suasana sejuk, sehingga pengunjung pun seperti ingin berlama-lama ketika sudah sampai di pedalaman Pidie ini.  

Selain untuk menikmati alam, tentu juga untuk mengabadikan momen berfoto dan bervideo di lokasi ini. 

Apalagi yang hobi berpetualangan menggunakan sepeda motor, tentu berwisata ke lokasi ini menjadi tantangan tersendiri.  

Kelelahan perjalanan, terutama karena kondisi jalan terbayar ketika tiba di lokasi lantaran pesona air terjunnya. 

Bagi wisatawan, terutama yang yang belum pernah ke sana, lokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata Aceh di Pidie yang direkomendasikan untuk dikunjungi. 

Baca juga: Destinasi Wisata Aceh Dipromosikan di Medan Fair, Agen Travel Tawar Edisi Khusus PON Hingga Kuliner

Apalagi saat musim durian, lokasi ini semakin menarik untuk dikunjungi karena seperti diketahui, Kecamatan Tangse, Geumpang, dan Mane, adalah tiga kecamatan di Pidie yang dikenal sebagai penghasil durian terbaik di Aceh. 

Setidaknya hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pidie, Eddy Saputra SSTP MSi, kepada Serambinews.com, Minggu (16/9/2024).

"Pesona alamnya yang eksotik menjadikan lokasi ini direkomendasikan sebagai salah satu wisata di Pidie," kata Eddy Saputra.

Eddy menyebutkan, lokasi wisata Air Terjun Alue Putek ini berada persis di areal hutan tropis Gampong Lhok Keutapang atau di disisi lereng perbukitan Dusun Geunie.

Untuk menuju ke lokasi, dari pusat ibukota kabupaten penghasil melinjo ini, butuh waktu sekitar 2 jam.

Meski memakan waktu lumayan lama, kelelahan selama perjalanan dengan kondisi jalanan yang berkelok, lunas terbayar oleh pesona air terjun dengan keindahan yang tiada tara.

Bagi wisatawan yang mengendarai kendaraan roda dua atau sepeda motor, tak perlu khawatir.