Cahaya Aceh
Menjelajahi Danau Lut Tawar dengan Kapal Wisata Mendale, Pengalaman Wisata Seru di Aceh Tengah
Kapal wisata Mendale ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin menikmati keindahan danau lebih dekat.
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh Tengah tanpa menyempatkan diri menikmati pesona Danau Lut Tawar.
Danau yang menjadi ikon wisata Kabupaten Aceh Tengah ini selalu menjadi magnet bagi para pelancong.
Keindahan alamnya, yang terhampar di dataran tinggi, dipadukan dengan berbagai fasilitas wisata yang terus berkembang di sekitarnya, menjadikan Danau Lut Tawar sebagai salah satu destinasi wajib bagi wisatawan.
Berbagai usaha wisata bermunculan di sepanjang pinggiran Danau Lut Tawar, mulai dari kafe-kafe yang menawarkan pemandangan langsung ke danau, lokasi camping, outbound, hingga beragam aktivitas lain.
Salah satu yang kini semakin diminati adalah wisata naik kapal wisata di Mendale. Kapal wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin menikmati keindahan danau lebih dekat.
Kapal wisata di Mendale ini telah hadir sejak beberapa tahun lalu dan berhasil menarik banyak wisatawan yang ingin menikmati panorama Danau Lut Tawar dari tengah danau.
Lokasinya sangat mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar 3 kilometer atau 10 menit berkendara dari pusat kota Takengon.
Tepat di belakang Masjid Baitul Quddus, Kampung Mendale, yang menjadi penanda keberadaan kapal wisata ini.
Masjid Baitul Quddus sendiri memiliki cerita menarik. Dibangun dari dana sumbangan pembaca Harian Serambi Indonesia untuk korban gempa Gayo, masjid ini diresmikan pada 2 Juni 2014 dan mampu menampung sekitar 300 jamaah.
Selain menjadi tempat ibadah yang indah, masjid ini juga menjadi titik orientasi bagi wisatawan yang ingin menikmati Danau Lut Tawar dari Mendale.
Kapal wisata Mendale yang mampu menampung 30 orang ini selalu ramai di akhir pekan, terutama saat liburan. Biaya untuk menikmati perjalanan ini sangat terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang khusus hari weekend.
Suhada, salah satu pengelola kapal wisata, pada saat libur kali kapal wisata tersebut tidak pernah sepi dari para pengunjung.
"Hari libur ini lumayan ramai. Dari pagi hingga siang, kapal sudah berangkat lima kali," kata Suhada pada Minggu (15/9/2024).

Menurut Suhada, selain memberikan pendapatan yang lumayan baginya, kapal wisata ini juga berkontribusi pada pendapatan desa. Kapal wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Mendale, dengan seluruh pekerjanya berasal dari warga setempat yang bekerja secara bergantian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.