Cahaya Aceh
Disbudapar Aceh Matangkan Standarisasi Event Pariwisata Lewat SOP SPEKTA
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus mematangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP).......
SERAMBINEWS.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus mematangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan event, yang akan dituangkan dalam sistem bernama SPEKTA (Sistem Pelaksanaan Event Kepariwisataan Aceh). Hal tersebut dibahas dalam rapat internal yang digelar di Ruang Rapat Disbudpar Aceh, Senin (15/9/2025).
Sekretaris Disbudpar Aceh, Sherly Marlina, membuka rapat dengan memaparkan pentingnya SPEKTA sebagai pedoman teknis dan manajerial dalam penyelenggaraan event di Aceh. Ia mengakui bahwa hingga kini masih terdapat data event yang belum sepenuhnya terintegrasi. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan standar yang seragam agar pelaksanaan kegiatan menjadi lebih efektif, terukur, dan menyatu dengan kebijakan Disbudpar.
“Proses pelaksanaan SEPKTA ini kita akan melakukan survei kepuasan publik nantinya dengan memasukan indikator yang telah disiapkan untuk menilai skala event, baik nasional maupun internasional. SOP ini pada akhirnya akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Gubernur, sehingga sifatnya mengikat dan berkelanjutan,” Ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa rapat ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dari para pihak penjabat internal disbudpar Aceh agar penyusunan SPEKTA ini dapat memuat indikator-indikator yang dapat mengangkat kualitas event yang ada di Aceh.
“Tujuan penyusunan SPEKTA ini adalah agar nanti setiap event yang dilaksanakan akan menghasil out put yang berdampak langsung kepada masyarakat, berbagai evaluasi akan terus kita lakukan untuk melakukan perbaikan untuk menghasilkan event yang berkualitas,” kata Sherly.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK), Ismail, sangat mengharapkan agar SOP yang akan disusun ini dapat menghasilkan evaluasi maksimal, Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya, Azhadi Akbar, juga menekankan pentingnya keberlanjutan event. Setiap kegiatan harus didasarkan pada Term of Reference (TOR) yang kuat, agar tujuan pembangunan bisa dipahami sekaligus menjadi dasar pertanggungjawaban Ia juga menekankan perlunya klasifikasi SOP yang membedakan event berskala besar dan kecil.
Kepala UPTD Museum Tsunami, M. Syahputra Azwar, mengatakan menurutnya, SOP lebih menitikberatkan pada pengendalian administrasi dan keuangan, sementara aspek teknis pelaksanaan tetap menjadi ranah bidang masing-masing.
“Tujuan utama pariwisata melalui event adalah meningkatkan jumlah kunjungan, mendorong transaksi ekonomi, serta memperpanjang lama tinggal wisatawan. Oleh sebab itu, setiap tahapan event harus diarahkan pada pencapaian tiga tujuan tersebut,” kata Putra.
Rapat yang berlangsung hingga siang hari itu akhirnya merumuskan beberapa catatan penting. Di antaranya, pembentukan tim penyusun SOP yang melibatkan unsur internal maupun eksternal. Selain itu, indikator tambahan seperti keberlanjutan pariwisata, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, dan promosi wisata halal juga dipandang perlu masuk dalam standar. Peserta rapat juga sepakat bahwa SOP harus bersifat klasifikatif agar event kecil tidak terbebani aturan yang terlalu ketat.
Dengan lahirnya SPEKTA, Pemerintah Aceh berharap tata kelola event kepariwisataan dapat berjalan lebih profesional, terukur, dan berdaya saing. Lebih jauh, standar ini diharapkan mampu memperkuat citra Aceh sebagai destinasi wisata unggulan yang memiliki keunikan budaya sekaligus daya tarik modern bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.(*)
Disbudpar Aceh Gelar FGD Revitalisasi Bahasa dan Sastra Aceh |
![]() |
---|
Museum Tsunami Aceh Bersiap Kembangkan Digitalisasi |
![]() |
---|
Mengantar Senja Terbenam di Pantai Pulau Kapuk |
![]() |
---|
Melihat Gunongan, Situs Bukti Cinta Sultan di Tengah Jantung Kota |
![]() |
---|
Monolog “Tubuh yang Tak Pernah Takluk”, Nyalakan Kembali Semangat Cut Nyak Dhien di Rumah Sejarahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.