Konflik Palestina dan Israel

Setelah Pager Meledak Serentak, Walkie Talkie Juga Meledak di Lebanon, 20 Orang Tewas

Ledakan baru itu menghantam negara yang masih dilanda kebingungan dan kemarahan setelah ledakan pager pada Selasa (17/9/2024).

Editor: Amirullah
X/Twitter
Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon pada Rabu (18/9/2024). Ledakan ini berasal dari walkie-talkie. 

SERAMBINEWS.COM  - Alat komunikasi Walkie Talkie meledak serentak di Lebanon.

Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon pada hari Rabu (18/9/2024).

Ledakan ini berasal dari walkie-talkie dan peralatan surya yang meledak secara serentak.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan ledakan walkie-talkie menewaskan 20 orang dan lebih dari 450 orang terluka.

Ledakan baru itu menghantam negara yang masih dilanda kebingungan dan kemarahan setelah ledakan pager pada Selasa (17/9/2024).

Korban tewas akibat ledakan pager meningkat menjadi 12 orang, termasuk dua anak-anak.

Sementara korban luka mencapai hampir 3.000 orang.

Kementerian Komunikasi Lebanon: Walkie Talkie Ini Sudah Tidak Diproduksi

Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan, perangkat walkie-talkie yang meledak pada Rabu adalah model yang dihentikan produksinya.

Dalam foto-foto yang beredar di sosial media, perangkat walkie-talkie yang meledak memiliki tanda yang sesuai dengan IC-V82.

Walkie-talkie ini diketahui merupakan perangkat yang dibuat oleh perusahaan Jepang ICOM.

"Radio IC-V82 tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki izin resmi, dan belum diperiksa oleh dinas keamanan," kata kementerian, dikutip dari CNN.

Eksekutif ICOM: Ini Adalah Perangkat Tiruan

Seorang eksekutif penjualan di anak perusahaan AS dari pembuat walkie-talkie Jepang ICOMmengatakan kepada The Associated Press, perangkat radio yang meledak di Lebanon tampaknya merupakan produk tiruan dan tidak dibuat oleh ICOM.

"Saya dapat menjamin bahwa itu bukan produk kami," kata Ray Novak, dikutip dari AP News.


Novak mengatakan, ICOM memperkenalkan model radio dua arah V82 lebih dari dua dekade lalu dan sudah lama dihentikan produksinya. 

Sementara itu, radio genggam itu dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, sekitar waktu yang sama saat pager dibeli, kata seorang sumber keamanan.

Ledakan Pertama 

Pada gelombang ledakan pertama, tampak bahwa sejumlah kecil bahan peledak telah disembunyikan dalam ribuan pager yang dikirimkan ke Hizbullah dan diledakkan dari jarak jauh.

Pager tersebut meledak secara serentak di seluruh Lebanon.

Ledakan terjadi sektiar pukul 16.45 waktu setempat.

Ledakan berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.

Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di eksportir.

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.

Perangkat tersebut menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna, disampaikan melalui telepon melalui operator pusat.

Atas insiden ini, Hizbullah menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Hizbullah bersumpah akan membalas Israel atas ledakan pager ini.

"Israel pasti akan menerima hukuman yang setimpal atas agresi penuh dosa ini," dalam sebuah pernyataan Hizbullah.

Janji Hizbullah akan memberikan Israel hukuman yang adil.

"Israel akan menerima 'hukuman yang adil' atas ledakan tersebut," tambahnya.

Seorang pejabat Hizbullah yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa ledakan pager oleh Israel ini adalah pelanggaran kemanan terbesar.

Menteri informasi Lebanon Ziad Makary juga mengecam ledakan pager Hizbullah.

"Ini adalah agresi Israel," katanya, dikutip dari Al-Arabiya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Pager, Walkie Talkie Meledak Serentak di Lebanon, Tewaskan 20 Orang

Baca juga: Israel Diduga Tanam Bahan Peledak pada Pager Anggota Hizbullah sebelum Diimpor ke Lebanon

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved