Berita Banda Aceh

Dosen Unaya Kembangkan Start-up Pengelolaan Sampah dan Paving Block dari Limbah Plastik dan Kaca

Start-up “sampah.shop” ini dirancang untuk mendukung konsep ekonomi sirkular yang akan memberi manfaat pada pelestarian lingkungan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Dosen Fakultas Teknik Universitas Abulyatama (Unaya) berhasil mengembangkan start-up pengelolaan sampah yang memanfaatkan limbah plastik dan kaca menjadi paving block. 

Dosen Unaya Kembangkan Start-up Pengelolaan Sampah dan Paving Block dari Limbah Plastik dan Kaca

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dosen Fakultas Teknik Universitas Abulyatama (Unaya) berhasil mengembangkan start-up pengelolaan sampah serta memanfaatkan limbah plastik dan kaca menjadi paving block.

Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didukung oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema pemberdayaan kemitraan masyarakat.

Program yang berlangsung dari 23 Juli hingga 20 September 2024 ini dipimpin oleh Dr Ir Cut Rahmawati, M.T., IPM, dan melibatkan kerjasama dengan Bank Sampah Induk Sadar Mandiri Kota Banda Aceh yang dikelola oleh Muhammad Nazar.

Melalui program ini, Tim PKM melakukan sosialisasi dan praktik langsung dalam pengelolaan sampah berbasis start-up, yang diharapkan dapat menjadi cikal bakal bisnis berkelanjutan bagi mitra.

“Proses pengumpulan sampah saat ini masih bergantung pada jasa pengumpul dengan volume yang relatif kecil. Oleh karena itu, kami mengembangkan start-up ‘sampah.shop’ untuk mempermudah proses pengumpulan dan meningkatkan jumlah sampah yang bisa dikelola oleh mitra,” jelas Dr Cut Rahmawati.

Start-up “sampah.shop” ini dirancang untuk mendukung konsep ekonomi sirkular yang akan memberi manfaat pada pelestarian lingkungan.

Kemudian transfer teknologi pemanfaatan limbah plastik dan kaca menjadi produk bernilai, serta mitra dapat mengolah sampah secara mandiri melalui start-up yang dikembangkan.

Solusi inovatif ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga berperan dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat setempat.

“Urgensi dari pemberdayaan kemitraan ini adalah untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui transfer teknologi,” tambahnya.

Program ini juga memperkenalkan teknologi pengolahan limbah plastik dan kaca menjadi paving block, sebuah inovasi yang diyakini dapat menjadi produk unggulan.

Ketua Tim PKM mengharapkan agar start-up ini dapat terus dikelola oleh mitra untuk menjaga keberlanjutan program dan manfaat pada kelestarian lingkungan.

“Kami berharap start-up ini dapat terus dikelola dengan baik oleh mitra untuk jangka panjang dan membawa manfaat nyata bagi kelestarian lingkungan,” ujar Dr Cut.

(Serambinews.com/ar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved