Berita Kutaraja

BSU Kelola 918,42 Kg Sampah Selama PON XXI, Dominan Sampah Organik, Dapat Apresiasi Pj Gubernur Aceh

Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati, MP menjelaskan, berdasarkan jenisnya, sampah organik mendominasi selama PON 2024, yakni mencapai 355,37 kg

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/YARMEN DINAMIKA
Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati MP (pakai rompi) sedang menerangkan kepada sejumlah mahasiswa tentang sampah-sampah yang sudah dipres di bank sampah tersebut untuk kemudian diangkut sebagai bahan baku pabrik di Sumatera Utara. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Bank Sampah Universutas Syiah Kuala (USK) mengelola 918,42 kilogram (kg) sampah di lingkungan Kampus USK selama pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Semua sampah tersebut terkonsentrasi pada 4 venue PON XXI yang berada di lingkungan Kampus USK, yakni Lapangan Gelanggang, GOR USK, Stadion Mini USK, dan Lapangan Tugu.

Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati, MP menjelaskan, berdasarkan jenisnya, sampah organik mendominasi selama PON 2024, yakni mencapai 355,37 kg.

Sampah organik ini dalam delapan hari pertandingan cabor PON di Kampus USK, jumlahnya bervariasi setiap harinya.

“Terdata rinciannya sejak tanggal 10 hingga 16 September sebagai berikut: 106,36 kg, 38,33 kg, 71,15 kg, 34,09 kg, 37,10 kg, 37,81 kg, dan 30,53 kg,” rinci Rama Herawati.

Oleh BSU (Bank Sampah USK), bebernya, sampah organik ini biasanya tidak dijual sebagai bahan baku pabrik ke Medan, Sumut.

Melainkan diolah menjadi pupuk kompos untuk kebutuhan lokal.

Dari dua bank sampah di USK, salah satunya memang khusus mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan ini dijual.

Setelah sampah organik, urai dia, jenis sampah yang juga banyak selama PON XXI di lingkungan USK adalah sampah pet atau botol plastik.

Dalam delapan hari PON di USK, terkumpul pet sebanyak 266,72 kg. 

Paling banyak terkumpul pada hari ketujuh PON, mencapai 75,12 kg. 

Sedangkan jumlah terkecil pada hari kelima PON, yakni hanya 17,81 kg.

Oleh BSU, pet tersebut, termasuk tutup botol plastik, biasanya dipres pakai mesin pres. 

Setelah itu dijual ke Medan sebagai bahan baku pabrik plastik.

Sampah lain yang terkumpul selama PON di lingkungan USK itu adalah kertas dan kardus, juga kaleng minuman, bahkan sendok plastik dan plastik kresek (asoy).

Residu sampah yang terkumpul pun tergolong banyak, mencapai 123,92 kg selama delapan hari PON di Kampus USK.

Residu ini adalah bagian akhir sampah yang tidak mungkin lagi didaur ulang. 

Contohnya adalah plastik tipis yang menjadi etiket atau merek dari air dalam kemasan.

Menurut Rama, sampah residu itu umumnya tidak dibeli oleh pihak pabrik pengolahan plastik di Medan. 

Alhasil, residu paling sering berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Rama Herawati mengaku sangat puas atas pelibatan 40 mahasiswa-mahasiswi USK dalam mengawal dan memilah sampah di empat venue di lingkungan USK saat PON berlangsung.

"Insya Allah penanganan sampah di USK selama PON XXI merupakan yang terbaik,” tuturnya.

“Mudah-mudahan di venue lain di luar USK pun demikian juga, sehingga kita benar-benar bisa menerapkan prinsip zero waste event dalam acara sekaliber PON," ujar Rama.

Menurut Rama, Penjabat Gubernur Aceh, Dr Safrizal, MSi pernah datang ke posko pemilahan sampah USK saat PON.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengapresiasi prakarsa USK dalam memastikan tertib sampah di seluruh venue yang berada dalam Kampus USK.

Rama juga sangat berterima kasih kepada Rektor USK yang sudah melibatkan 40 mahasiswa untuk mengawal sampah selama PON berlangsung pada empat venue di lingkungan USK. 

Rama menyampaikan apresiasi atas kesungguhan 40 mahasiswa USK yang terlibat aktif mengawal sampah di USK selama PON.

Ia tak lupa menegaskan bahwa pemilahan adalah harga mati dalam pengelolaan sampah, termasuk di USK dan itulah yang membuat Kampus USK senantiasa "clean".

Rama juga menekankan tagline, "Sampah sendiri, urus sendiri. Sampahmu, tanggung jawabmu."

USK kelola sampah PON

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan di dua provinsi yakni, Aceh dan Sumatera Utara, berakhir sudah pada Jumat, 20 September 2024, setelah berlangsung 11 hari sejak 9 September. 

Seiring dengan berakhirnya ajang olahraga empat tahunan yang paling bergengsi di Indonesia itu, pihak Bank Sampah Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pun mengekspose data total sampah yang timbul akibat kegiatan PON di lingkungan Kampus USK.

Seperti diketahui, dari 43 venue PON XXI, empat di antaranya berada di lingkungan Kampus USK.

Keempat venue itu adalah Gelanggang Mahasiswa, Gelanggang Olahraga (GOR) USK, Stadion Mini USK, dan Lapangan Tugu Darussalam. 

Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan berkomitmen untuk menjadikan keempat venue tersebut terkelola dengan baik sampah-sampahnya selama PON berlangsung.

Bahkan, keempat venue itu ditargetkan menjadi contoh venue yang paling tertib tata kelola sampahnya selama PON berlangsung di Aceh sejak 9 hingga 20 September 2024.

Untuk memastikan sampah di empat venue itu terkelola dengan baik, Rektor USK memercayakan penanganannya kepada Bank Sampah USK (BSU), berkoordinasi dengan Bapel KKN, dan lembaga terkait lainnya di USK.

Pihak USK kemudian menerjunkan 40 mahasiswa dan mahasiswi semester V dari berbagai fakultas di lingkungan USK untuk melakukan KKN Tematik Kebersihan selama PON XXI. 

Para mahasiswa dan mahasiswi tersebut bertugas setiap hari mengawal tata kelola sampah di empat venue yang dijadikan tempat berlatih dan bertanding selama PON.

Setelah perhelatan PON berakhir, sampah-sampah itu pun ditimbang. 

Sebagian besar masih bisa didaur ulang sebagai bahan baku pabrik, misalnya botol plastik dan kertas.

Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati MP kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Sabtu (21/9/2024) sore, menjelaskan, selama PON XXI di empat venue dalam lingkungan Kampus USK, terkumpul sampah hampir 1.000 kg atau 1 ton, persisnya 918,42 kg.

Ia merincikan, bahwa venue di USK baru digunakan sebagai tempat pertandingan pada 10 September 2024.

Pada tanggal tersebut jumlah sampahnya terkumpul 157,9 kg.

Esoknya, tanggal 11 September, terkumpul sampah sebanyak 93,53 kg.

Pada tanggal 12, mencapai 164,79 kg.

Tanggal 13 September sampahnya  81,79 kg.

Tanggal 14 sebanyak 100,68 kg.

Tanggal 15 mencapai 209,02 kg.

Kemudian, pada 16 September jumlah sampahnya 110,71 kg.

Setelah itu, venue-venue di Kampus USK tidak lagi digunakan sebagai tempat bertanding hingga PON XXI ditutup di Deliserdang, Sumatera Utara pada 20 September 2024.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved