Respon Keluhan Warga, Pj Bupati Janji Akan Tata Kembali TPA Blang Beururu Bireuen

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Blang Beururu, Peudada, Bireuen perlu ditata kembali dan keberadaan mesin pengolah limbah sangat penting agar kawasan tersebut tidak tercemar.

Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, SH, MH setelah mendengar  keluhan warga terkait air limbah dari TPA mengalir ke Krueng Bugeng di Desa Blang Beururu, Peudada.

Pj Bupati juga turun ke lapangan melihat langsung lokasi TPA di Dusun Matang Asan, berjarak 5 kilometer (Km), dari pusat Gampong Blang Beururu, Peudada.

Dalam pertemuan dengan warga di kawasan aliran sungai tempat ditemukan butiran emas, warga menyampaikan air sungai tercemar limbah sampah karena tebing penahan sampah patah, sehingga air meluap ke aliran sungai.

Aliran Krueng Bugeng mulai dari lokasi TPA, airnya mengalir ke Blang Beururu, Kampung Mulia, dan tembus ke laut.

“Airnya sudah tercemar dan banyak warga gatal-gatal setelah berendam air saat mencari emas,” ujar warga. 

Debit air sungai terlihat memang tidak banyak, namun tetap mengalir.

Dari lokasi tempat mencari emas hanya berjarak sekitar 1 kilometer sebelah selatan berada di dekat lokasi TPA.

“Saat hujan deras, walaupun ada tebing, air dari tumpukan sampah juga meluap,” tambah Feri, perangkat desa setempat.

Usai mendengar keluhan warga, Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin melihat lokasi TPA yang luasnya mencapai 12 hektare lebih.

Ia mengatakan, perlu dilakukan penataan lebih lanjut sehingga dalam proses penanganan sampah dapat dilakukan lebih baik dan tidak terjadi pencemaran lingkungan. 

Ditambahkan dia, sebagai upaya mencegah jangan terjadi pencemaran lingkungan, pembangunan bak penampungan air limbah harus segera dilakukan.

Ditambahkan Pj Bupati, Pemkab Bireuen akan melakukan penataan TPA itu menjadi lokasi pembuangan sampah yang lebih bagus dan lebih baik lagi.

"Saya coba akan komunikasi nanti, baik dengan Pemerintah Provinsi Aceh dan pemerintah pusat, untuk pengelolaan limbah yang bisa menghasilkan pupuk,"  sebutnya.