Berita Nagan Raya

Tim UTU Lakukan Pendampingan Inovasi Pakan Mandiri Bagi Pembudidaya Ikan Nila di Beutong Nagan Raya

"Tujuan utama dari pakan mandiri ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya cenderung mahal, sehingga membantu...

Penulis: Rizwan | Editor: Nurul Hayati
Dok Dosen UTU
Tim PkM UTU lakukan pendampingan inovasi pakan mandiri bagi pembudidaya ikan nila di Beutong, Nagan Raya, Rabu (25/9/2024). 

"Tujuan utama dari pakan mandiri ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya cenderung mahal, sehingga membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi dalam budidaya ikan," ujar Afrizal Hendri SPi MSi, Ketua Tim Pelaksana Pengabdian dari kampus UTU.

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Tim pengabdian kepada masyarakat dan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Teuku Umar (UTU) melakukan program pendampingan inovasi pakan mandiri.

Kegiatan ini dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas dan keberlanjutan pembudidaya ikan nila di wilayah Desa Lhok Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rabu (25/9/2024).

Pakan mandiri yang dimaksud adalah pakan mandiri dalam budidaya ikan dalam artian pakan yang mampu diproduksi sendiri oleh kelompok pembudidaya dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan mereka. 

"Tujuan utama dari pakan mandiri ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya cenderung mahal, sehingga membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi dalam budidaya ikan," ujar Afrizal Hendri SPi MSi, Ketua Tim Pelaksana Pengabdian dari kampus UTU.

Dikatakan, kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan solusi berbasis teknologi pakan yang terjangkau dan ramah lingkungan guna membantu para pembudidaya ikan nila meningkatkan efisiensi produksi serta menjaga lingkungan kolam.

Urgensi kegiatan PkM ini,  kata Afrizal, bahwa pakan ikan merupakan komponen utama dalam usaha budidaya ikan nila, yang menyumbang lebih dari 60 persen dari total biaya produksi. 

Ketersediaan dan harga pakan yang fluktuatif seringkali menjadi tantangan bagi para pembudidaya kecil  dan menengah (UMKM). 

Oleh karena itu, inovasi dalam pengembangan pakan mandiri sangat diperlukan agar pembudidaya dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mengurangi ketergantung pada pakan komersial yang harganya terus meningkat setiap tahun.

“Melalui inovasi pakan mandiri ini, kami berharap dapat memberikan alternatif pakan yang tidak hanya lebih murah, tetapi juga lebih efisien dalam mendukung pertumbuhan ikan nila,” ujar dosen UTU Afrizal Hendri.

Ketua Tim Pelaksana Pengabdian menyebutkan bahwa mereka  menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar wilayah Nagan Raya dan Aceh Barat dan memastikan formulasi pakan ini seimbang dari sisi nutrisi/nutrient untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas organisme budidaya serta akan berdampak kepada hasil panen.

Kegiatan PkM ini melibatkan diawali dengan ceramah/ knowledge transfer, dan pelatihan/ technology transfer, selama dua hari di lokasi pembudidaya ikan nila di Desa Lhok Seumot.

Kegiatan utama meliputi ceramah yakni, peserta diberikan pengetahuan tentang bahan baku pakan ikan serta sebuah modul

Lalu pelatihan pembuatan pakan mandiri: peserta akan diajarkan cara membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia, seperti tepung ikan, polishing, sumber protein nabati, dan beberapa jenis vitamin ikan. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved