Konflik Palestina vs Israel
Menlu Tentang Rezim Israel: Netanyahu Itu Monster Haus Darah yang Tidak Kalah Hebat dari Hitler
Di mana kekejaman yang dilakukan Rezim Israel itu telah merenggut nyawa sedikitnya 41.534 warga Palestina dan 700-an warga Lebanon.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Menlu Tentang Rezim Israel: Netanyahu Itu Monster Haus Darah yang Tidak Kalah Hebat dari Hitler
SERAMBINEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengecam tindakan rezim Israel yang memperlus konflik di kawasan.
Ia mengutuk keras Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu atas kekejaman mematikan yang terus dilakukan rezimnya terhadap rakyat Palestina dan Lebanon.
"Saya pikir seluruh dunia harus bangkit dan menghentikan monster haus darah ini yang tidak kalah jahatnya dengan Hitler," kata diplomat tertinggi itu di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Jumat (27/9/2024).
Pernyataan itu tersebut muncul di tengah genosida yang dilakukan rezim Israel pada bulan Oktober 2023 di Jalur Gaza dan eskalasi mematikan terhadap Lebanon sejak Senin (23/9/2024).
Di mana kekejaman yang dilakukan Rezim Israel itu telah merenggut nyawa sedikitnya 41.534 warga Palestina dan 700-an warga Lebanon.
Perempuan dan anak-anak merupakan korban terbanyak atas serangan itu.

Menlu Iran, Araghchi menyesalkan bahwa Dewan Keamanan PBB yang tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian Israel di kawasan.
Ia menganggap kegagalan tersebut terjadi karena Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya tidak peduli dengan kehidupan rakyat di kawasan dan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah.
“Israel menjadi begitu berani dengan dukungan Amerika Serikat sehingga sekarang berbalik melawan Lebanon,” ujarnya.
Ia mencontohkan kasus serangan rezim di ibu kota Lebanon, Beirut, beberapa waktu lalu yang menewaskan sedikitnya delapan orang, melukai sekitar 80 orang lainnya, dan meratakan tujuh bangunan.
“Mereka menggunakan beberapa bom penghancur bunker seberat 5000 pon yang diberikan oleh Amerika Serikat di wilayah padat penduduk sipil di Beirut,” Araghchi mengingatkan.
“Rezim ini sangat ingin membakar seluruh wilayah,” sambungnya.
Menlu Iran itu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghentikan rezim tersebut, dan Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu dan antek-antek utamanya.
Dia menegaskan kembali dukungan Iran terhadap rakyat Lebanon dan perlawanan terhadap kebiadaban Israel.
Israel Lancarkan Serangan Bertubi-tubi ke Lebanon Dini Hari Tadi
Gelombang serangan udara baru menghantam pinggiran selatan Beirut pada dini hari Sabtu (28/9/2024) saat Israel meningkatkan serangan terhadap Hizbullah.
Sebelumnya, serangan besar-besaran Israel menghancurkan pusat komando Hizbullah yang diduga didukung Iran, yang tampaknya menargetkan pemimpin Hassan Nasrallah.
Saksi mata mendengar lebih dari 20 serangan udara terpisah sebelum fajar pada hari Sabtu.
Para warga meninggalkan rumah mereka di pinggiran selatan, ribuan warga Lebanon berkumpul di alun-alun, taman, dan trotoar di pusat kota Beirut dan daerah pesisir.
“Mereka ingin menghancurkan Dahiye, mereka ingin menghancurkan kita semua,” kata Sari, seorang pria berusia 30-an yang hanya menyebutkan nama depannya.
Di dekatnya, para pengungsi di Lapangan Martir Beirut menggulung tikar ke tanah untuk mencoba tidur.
Serangan beruntun selama lima jam yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sejauh ini merupakan serangan paling dahsyat yang dilakukan Israel di Beirut selama hampir setahun perang dengan Hizbullah.
Serangan ini menandai eskalasi tajam konflik yang melibatkan tembakan rudal dan roket setiap hari antara kedua belah pihak.
Eskalasi terbaru ini telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik ini bisa lepas kendali, dan berpotensi melibatkan Iran, pendukung utama Hizbullah, serta Amerika Serikat.
Tidak ada konfirmasi langsung mengenai nasib Nasrallah setelah serangan besar itu.
Tetapi sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa dia tidak dapat dihubungi.
Kelompok bersenjata Lebanon itu belum membuat pernyataan.
Israel belum mengatakan apakah mereka mencoba menyerang Nasrallah, tetapi seorang pejabat senior Israel mengatakan komandan tinggi Hizbullah menjadi sasaran.
"Saya pikir masih terlalu dini untuk mengatakannya. Terkadang mereka menyembunyikan fakta ketika kami berhasil," kata pejabat Israel.
itu kepada wartawan ketika ditanya apakah serangan pada hari Jumat telah menewaskan Nasrallah.
Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Nasrallah masih hidup.
Kantor berita Iran, Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat.
Seorang pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran sedang memeriksa statusnya.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah membunuh komandan unit rudal Hizbullah, Muhammad Ali Ismail, dan wakilnya Hossein Ahmed Ismail.
Jumlah korban tampaknya akan meningkat lebih tinggi lagi dalam serangan Israel terhadap Lebanon.
Lebih dari 700 orang tewas dalam serangan-serangan selama seminggu terakhir, kata pihak berwenang.
Televisi Hizbullah al-Manar melaporkan tujuh bangunan hancur.
Sumber keamanan di Lebanon mengatakan targetnya adalah daerah tempat para pejabat tinggi Hizbullah biasanya bermarkas.
Sekitar 100.000 orang di Lebanon telah mengungsi minggu ini, sehingga jumlah orang yang mengungsi di negara tersebut menjadi lebih dari 200.000 orang.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
PBB: 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Antre Bantuan, Mayoritas Dibunuh Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.