Konflik Palestina vs Israel

Peluncur Terisi Penuh, Rudal Generasi Terbaru Iran Siap Bombardir Israel: Bisa Kejutkan Dunia

“Jika terjadi kerusakan, untuk pertama kalinya kami akan menggunakan rudal (generasi terbaru) tersebut, yang daya rusaknya akan mengejutkan dunia"

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
PressTV
Rudal balistik Emad diluncurkan selama Operasi True Promise II pada hari Selasa, 1 Oktober 2024. 

IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menargetkan jantung wilayah Israel sebagai tanggapan atas tewasnya kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan jenderal IRGC Abbas Nilforoushan di tangan rezim Zionis.

IRGC lebih lanjut mengatakan bahwa serangan itu sejalan dengan hak negara untuk membela diri yang sah sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Rezim Zionis akan menghadapi serangan yang lebih dahsyat jika bereaksi terhadap operasi Iran, IRGC memperingatkan.

Dalam pernyataan lanjutan, IRGC mengatakan sejumlah pangkalan udara dan radar, serta pusat konspirasi dan perencanaan pembunuhan terhadap para pemimpin perlawanan dan komandan IRGC menjadi sasaran.

Disebutkan bahwa meskipun wilayah yang ditunjuk dilindungi oleh sistem pertahanan canggih, 90 persen rudal yang ditembakkan berhasil mengenai sasarannya.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Mengutip Al Jazeera, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dan membalas serangan Iran.

Ia menekankan bahwa hal itu akan dilakukan pada waktu yang tepat.

Jake Sullivan, penasihat Gedung Putih, mengatakan bahwa pemerintahan AS menegaskan bahwa akan ada konsekuensi berat atas serangan itu.

“AS akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya”, ujarnya. 

Di sisi lain, Iran telah memperingatkan Israel agar tidak menanggapi serangannya, mengancam akan meluncurkan rudal lebih lanjut ke negara itu jika membalas. 

Raed Jarrar, direktur advokasi di lembaga pemikir DAWN yang berbasis di AS, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Timur Tengah sekarang berada dalam perang regional skala penuh.

Perang seperti ini tidak akan berakhir tanpa perubahan dalam kebijakan Amerika.

"Ini tidak akan berhenti tanpa Amerika Serikat bersikap tegas dan berkata, 'Kami tidak akan mengirim lebih banyak senjata ke Israel. Kami tidak akan mendanai dan membantu kejahatan Israel,'" katanya. 

Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di dekat kota utara Baqa al-Gharbiya pada tanggal 1 Oktober 2024. - Sirene serangan udara berbunyi di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, kata militer, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Lebanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah.
Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di dekat kota utara Baqa al-Gharbiya pada tanggal 1 Oktober 2024. - Sirene serangan udara berbunyi di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, kata militer, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Lebanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah. "Sirene berbunyi di Israel tengah," kata militer, tanpa memberikan rincian tentang area yang terkena dampak. (Photo by Ahmad GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Omar Rahman, seorang peneliti di Middle East Council on Global Affairs, berpendapat bahwa Israel pasti akan menanggapi. 

"Anda akan melakukan tindakan pembalasan, bolak-balik, yang memicu perang yang lebih besar," katanya kepada Al Jazeera. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved