Tim Puslitbang Polri Datangi Polresta Banda Aceh, Ini yang Dilakukan

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Polresta Banda Aceh menerima kunjungan Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri di Aula Machdum Sakti, Rabu (2/10/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan penelitian dengan tema “Meningkatkan Kepercayaan Publik dan Penguatan Peran Polri dalam Pengejaran Buronan Beserta Hasil Kejahatan”.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Tim Puslitbang Polri yang telah hadir dan berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat terkait peningkatan pelayanan publik.

Tim Puslitbang Polri melakukan penelitian di Polresta Banda Aceh yang menghadirkan para perwakilan dari stakeholder dengan metode kualitatif dan kuantitatif bertemakan “Meningkatkan Kepercayaan Publik dan Penguatan Peran Polri dalam Pengejaran Buronan Beserta Hasil Kejahatan”.

“Situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polresta Banda Aceh saat ini kondusif. Kami berharap penelitian ini dapat memperkuat peran Polri dalam pengejaran buronan dan menjaga keamanan wilayah,” kata Kombes Fahmi.

“Dan diharapkan kerjasama dengan berbagai stakeholder ini dapat berlangsung secara berkesinambungan,” tambahnya.

Sementara Ketua Tim Puslitbang Polri, Kombes Pol Cahyo Widagdo menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia pada saat Rapat Pimpinan Polri.

Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan kepada publik di Polresta Banda Aceh.

Ini dilakukan untuk mendukung program Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) serta bertujuan untuk menganalisis serta mendapatkan data,fakta dan masukan dari masyarakat terkait tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Polri.

“Kami sebelum ke lapangan, telah memiliki sebagian sumber data aktual dari Bareskrim Polri dan Baintelkam Polri,” kata Kombes Cahyo.

“Di situ terlihat bahwa angka kejahatan yang dilaporkan oleh masyarakat selaku korban cukup meningkat dan di situ kita dapat melihat sejauh mana angka pengungkapannya,” tambah mantan Kapolsek Seulimeum Polda Aceh ini.

Dikatakannya, ternyata memang ada sekelompok yang menjadikan tantangan bagi Polri sangat besar, artinya banyak hambatan-hambatan yang dialami oleh Polri.

“Salah satunya adalah pengejaran Daftar Pencarian Orang (DPO) serta Daftar Pencarian Barang (DPB). Ini merupakan Bahasa KUHAP, dan biasa kita sebut pencarian buronan dan barang kejahatan lainnya” tambahnya.

Ketua Tim Puslitbang Polri itu mengungkapkan, hal ini menjadi fokus penelitian pihaknya karena di situlah masyarakat selalu ingin mengetahui bagaimana khususnya masyarakat sebagai korban.