Breaking News

Selebritis

Kimberly Ryder Jadi Korban KDRT Sejak 2019, dr Boyke Ungkap Langkah Tegas Wanita Seharusnya Begini

Dalam pengakuannya, Kimberly tidak hanya mendapat KDRT saja tetapi juga mendapat luka mental dan verbal dari Edward.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Kacamata dr Boyke
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha. 

SERAMBINEWS.COM - Artis peran Kimberly Ryder mengaku mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari Edward Akbar sejak 2019. Namun Kimberly pada waktu itu selalu memberi maaf untuk Edward dengan alasan ingin berubah.

Hal tersebut disampaikan Kimberly saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024). 

"Karena dia (Edward Akbar) kan selalu bilang 'aku enggak gitu lagi'. Biasalah kalau orang berantem, 'iya aku enggak gitu lagi, aku mencoba memperbaiki diri'," kata Kimberly dikutip dari Kompas.com.

Dalam pengakuannya, Kimberly tidak hanya mendapat KDRT saja tetapi juga mendapat luka mental dan verbal dari Edward.

Alih-alih sudah meminta maaf dan tidak mengulangi lagi, ternyata KDRT tersebut terus dilakukan Edward. 

Terkait KDRT, seksolog dr Boyke mengatakan, kenyataan saat ini korban KDRT enggan melaporkan kejadian tersebut lantaran mempertimbangkan banyak hal termasuk kembali memaafkan hingga menjaga 'aib suami'.

Dilansir dari kanal YoTube AH, Kamis (3/10/2024) dr Boyke mengungkap beberapa faktor yang menjadi penyebab seorang laki-laki melakukan KDRT pada pasangannya, satu diantaranya karena 'luka masa lalu' yang meliputi : 

Baca juga: Edward Akbar Adukan Kimberly Ryder ke KPAI, Terkait Dugaan Kekerasan Terhadap Anak

  • Tidak memiliki keluarga yang harmonis
  • Sering mendapat kekerasan dari orang tuanya semasa kecil
  • Sering melihat orang tuanya dipukul
  • Menjadi korban bully
  • Orang tua selingkuh

Faktor-faktor tersebut secara tidak langsung membuat dirinya merasa minder dan lama kelamaan akan membentuk mental pelaku KDRT, sikap ini semakin terlihat ketika dia sudah menikah.

"Pelaku KDRT disebabkan karena keluarga yang asal-usulnya yang tidak terlalu harmonis, dulunya sering dipukul oleh orang tuanya, dibully oleh temen-temennya, ketika masih kecil kemudian menjadi anak yang minder, orang tua selingkuh kemudian dia melihat ibunya dipukul oleh bapaknya itu bisa menjadi faktor," ujar dr Boyke

KDRT di dalam rumah tangga biasanya tindakan tersebut akan semakin intens, misalnya dimulai dari hal-hal kecil seperti adu mulut, berlanjut kekerasan seperti dipukul hingga berisiko menghilangkan nyawa. 

Baca juga: Kimberly Ryder Kembali Jalani Sidang, Edward Akbar Mangkir

Jika Mendapat KDRT, Istri Harus Bagaimana?

Menyikapi banyaknya kasus KDRT saat ini, dr Boyke mengimbau para wanita untuk tidak mudah diam ketika kasus ini menimpa rumah tangga anda. 

Mirisnya, saat ini ada banyak korban KDRT tidak melaporkan kejadian tersebut dengan berdalih alasan menjaga aib suami, memikirkan nasib sang anak ke depannya hingga takut tidak ada rezeki karena tidak bekerja.

Dr Boyke tidak membenarkan hal itu, justru ketika anda menjadi korban KDRT, mulailah berbicara dan melaporkan pelaku KDRT.  

KDRT sendiri termasuk perilaku keriminal yang bisa dilaporkan kapan saja dan sangat mengancam nyawa.

"Yang namanya perempuan harus berani speak up, ini kriminal bukan aib bahkan ada yang bisa sampai mati, ini bukan aib dan dia harus melindungi diri apalagi si laki-laki sampai mukul anak di depan anak udah gila dia," tegas dr Boyke

Di sisi lain, dr Boyke mengatakan untuk para istri penting sekali mandiri secara finansial seperti memiliki usaha di rumah, usaha online dan masih banyak lagi.

Menurutnya, cara ini dapat membuat laki-laki tidak semena-mena kepada wanita. Jika pun suatu saat terjadi KDRT, anda bisa langsung minta cerai dan tidak khawatir lagi soal keuangan ke depannya. 

Terakhir, dr Boyke menyarankan, jika anda menjadi korban KDRT, sebaiknya jangan tinggal diam, mulailah berani speak up dan meminta pertolongan ke psikolog.

Sekali KDRT, Wanita Sudah Bisa Minta Cerai

Tak hanya dr Boyke, pendakwah Buya Yahya juga menyoroti tindakan KDRT melalui kanal YouTube Al Bahjah TV.

Buya Yahya mengatakan, seorang wanita meskipun baru sekali mendapat tindakan KDRT, dia sudah diperkenankan untuk meminta cerai.

"Jangankan sampai dipukul berkali-kali sekali pukul saja itu sudah diperkenankan kalau minta cerai," kata Buya Yahya. 

Buya tidak membenarkan aksi KDRT, pasalnya perempuan bukan untuk dipukuli.

Seorang pria yang melakukan KDRT terhadap istrinya adalah pria yang dungu dan bodoh.

Sekalipun pria tersebut adalah orang pintar dan terpandang, namun dia tidak ada harga dirinya ketika berani memukul sekalipun sang istri layak dipukul.

"Saya itu heran terheran kok ada, kok bisanya memukul seorang istri itu nalarnya di mana dia itu? Siapapun bahkan laki-laki hebat itu kalaupun istrinya layak dipukul enggak akan memukulnya dia ini aneh sekali makanya kalau sampai mukul babak belur sebagainya itu saya enggak masuk dinalar," tambah Buya Yahya.

Tak hanya itu, Buya kemudian mengungkap jika laki-laki yang berani melakukan KDRT, maka dia termasuk laki-laki pengecut, "itu di luar gak berani dia, pengecut dan penakut di luar," timpal Buya Yahya. 

Terakhir, Buya kemudian memberikan solusi, ia justru menganjurkan agar suami lebih baik melepaskan istrinya dengan cara yang baik daripada harus di-KDRT.

"Janganlah (KDRT) Astagfirullah, sampai kalau memang tidak mau lepaslah istri itu biar hidup bebas jangan sampai dipukuli naudnaudzubillah, haram dzalim dosa. Mukul perempuan di pasar saja dosa apalagi mukul anak dari Ibu daripada anak-anaknya ini enggak masuk di dalam hitungan hidup orang berakal," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved