Unimal Latih Kelompok Usaha Penajoh Aceh Produksi Asap Cair dari Tempurung Kelapa

Pelatihan ini bertujuan memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang dihasilkan oleh kegiatan produksi katering untuk membuat asap cair sebagai...

Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Universitas Malikussaleh (Unimal) memberikan pelatihan kepada Kelompok Usaha Penajoh Aceh di Desa Gelumpang Bungkok, Kecamatan Gelumpang Baro, Kabupaten Pidie, Rabu (2/10/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Universitas Malikussaleh (Unimal) memberikan pelatihan kepada Kelompok Usaha Penajoh Aceh di Desa Gelumpang Bungkok, Kecamatan Gelumpang Baro, Kabupaten Pidie, Rabu (2/10/2024).

Pelatihan ini bertujuan memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang dihasilkan oleh kegiatan produksi katering untuk membuat asap cair sebagai pengawet alami makanan khas katering tersebut, yaitu muloh teupeh.

Kelompok Usaha Penajoh Aceh, yang mayoritas anggotanya adalah perempuan, selama ini mengelola limbah tempurung kelapa yang dihasilkan dari proses produksi. Selain itu, produk muloh teupeh tidak tahan lama sehingga sulit untuk dikirim atau dipasarkan ke luar daerah.

Oleh karena itu, asap cair yang diproduksi dari tempurung kelapa menjadi solusi inovatif untuk mengatasi dua masalah tersebut. Pengelolaan limbah dan memperpanjang masa simpan produk.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari Unimal ini berlangsung secara bertahap.

Dimulai dengan edukasi tentang pengelolaan limbah organik dan anorganik, peserta kemudian diajari cara memanfaatkan tempurung kelapa untuk menghasilkan asap cair.

Proses pembuatan asap cair diajarkan melalui praktek langsung menggunakan alat-alat produksi yang disediakan oleh tim Unimal.

Asap cair ini nantinya akan digunakan sebagai pengawet alami untuk memperpanjang umur simpan muloh teupeh tanpa mengurangi kualitas rasa dan keamanannya.

Ketua Kelompok Usaha Penajoh Aceh, Hanifah, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain dapat mengelola limbah produksi secara efektif, kami juga dapat memanfaatkannya kembali dengan membuat asap cair. Dengan bantuan tim Unimal, kami bisa menggunakan asap cair sebagai pengawet alami muloh teupeh. Ini membuka peluang baru bagi kami untuk mengirim produk ke luar daerah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan," katanya.

Mujiburrahman, S.Pd., M.Hum., ketua tim pelatihan dari Unimal, menyatakan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi selama pelatihan. "Kami berharap pelatihan ini bisa mendorong produktivitas kelompok usaha dan memperluas jangkauan pasar muloh teupeh sebagai kuliner khas Pidie," ujarnya.

Pelatihan ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anggota PKM, Ade Ihksan Kamil, S.Pd.I. MA. menambahkan bahwa, pelatihan ini bertujuan untuk mendukung inovasi dan pengembangan usaha mikro di daerah. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan kelompok usaha seperti Penajoh Aceh dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.(rel/*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved