Cara Sadis Daniel Bunuh Resti Widia Usai Puas Berhubungan, Pelaku Sudah 4 Kali Pakai Jasa Korban

Perempuan yang jasadnya ditemukan dalam lemari itu, meninggal dunia karena leher patah dan ada benturan di kepala.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Jambi
Polisi telah menangkap Daniel Sihombing (24), pelaku pembunuh Resti Widia (30), wanita yang yang ditemukan jenazahnya di dalam lemari kosan di Kota Jambi. Daniel Sihombing merupakan teman kencan korban, Resti Widia, warga asal Banten. (Istimewa/Tribun Jambi) 

SERAMBINEWS.COM - Resti Widia (30) yang ditemukan tewas dalam lemari indekos di Jambi ternyata menjadi korban keganasan Daniel Sihombing (24). 

Daniel yang memesan jasa Resti untuk berhubungan badan tergiur dengan emas dan uang korban

Daniel telah ditangkap di Musi Banyuasin, Kamis (3/10/2024). 

Tindakan Daniel yang mengakibatkan hilangnya nyawa Resti, termasuk sadis. 

"Tersangka cukup sadis. Sebelum melakukan penganiayaan, tersangka mencekik korban, tangan diikat, mulut disumbat menggunakan kain dan tubuh korban dimasukkan ke dalam lemari," kata Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi. 

Perempuan yang jasadnya ditemukan dalam lemari itu, meninggal dunia karena leher patah dan ada benturan di kepala.

"Korban meninggal dunia karena leher patah, dan benturan di kepala," ungkapnya. 

Cara Daniel Membunuh Resti

Cara Daniel menghabisi korban sungguh keji. Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, mengatakan Daniel Sihombing awalnya mendatangi indekos korban untuk menggunakan jasa korban

Setibanya di lokasi, pelaku masuk kamar korban.

Daniel melihat barang-barang milik Resti Widia.

Saat itu juga, dia tergiur melihat barang berharga milik korban

"Ya, sehingga, tersangka ini berniat untuk melakukan pencurian. Tidak ada motif lain, tersangka ini tergiur karena ada barang berharga dan uang milik korban di dalam kamar," kata Eko, Jumat (4/10/2024). 

Barang bukti yang diamankan polisi, yaitu satu setel pakaian milik tersangka, satu sepeda motor, dua ponsel dan sejumlah perhiasan milik korban seperti jam tangan, gelang, cincin, serta aksesori lainnya. 

Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHPidana dan atau 365 ayat (3) KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Sebelumnya, kasus pembunuhan di Jambi membuat geger media sosial.

Resti Widia (30), warga Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kamar indekos pada 25 September 2024. 

Tubuhnya tergeletak tak bernyawa di dalam lemari empat tingkat, tepatnya dalam posisi di atas tumpukan baju bagian bawah.

Baca juga: Pembunuh Resti Widia yang Tewas Terikat dalam Lemari Ditangkap, Pelaku Teman Kencan Korban

Pelaku Bertemu Pacar Beri Emas Selingkuhan

Baru terungkap ternyata pelaku kasus jasad dalam lemari di Jambi ternyata memiliki pacar.

Pelaku bahkan menemui pacar usai membunuh Resti Widia (30).

Polisi mengungkap pacar tersebut juga memiliki peran dalam kasus jasad dalam lemari di Jambi.

 
Pelaku pembunuhan Resti adalah Daniel Sihombing, usianya 24 tahun.

Jasad dalam lemari ditemukan di kamar kos Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi pada Rabu (29/9/2024).

Daniel mengaku tergiur saat melihat barang milik korban.

"Kebutuhan ekonomi pak, untuk biaya hidup," kata Daniel Sihombing.

Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi menerangkan Daniel Sihombing membunuh Resti karena ingin menguasai harta korban.

lihat foto Menguak Sosok Tamu Sebelum Resti Tewas Dalam Lemari, Korban Sempat Curhat Takut Dibunuh
"Melakukan pencurian yang berujung melakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia. Pelaku cukup sadis," katanya.

Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Marhara Tua Siregar menerangkan Daniel merampas emas, uang dan dua handphone milik Resti.

"Hasisl keterangan tersnagka, murni untuk memenuhi biaya hidup. Untuk korban perhiasan, segepok emas, uang tunia Rp 3,4 juta, dua handphone jenis iPhone dan Oppo," katanya.

Niat sadis muncul ketika Daniel Sihombing menyewa jasa Resti Widia.

"Tersangka menggunakan jasa si korban setelah menggunakan jasa tersebut dia melihat barang korban sampai tergiur melakukan aksinya," kata Kompol Marhara Tua Siregar.

Daniel merupakan pelanggan tetap Resti.

Setidaknya kata Marhara, Daniel Sihombing sudah 4 kali menyewa jasa Resti.

"Sudah kenal 2 bulan. Hanya kenal sebagai konsumen saja, pelanggan tetap. Sudah 4 kali," katanya.

Padahal Daniel Sihombing sudah memiliki kekasih berinisial S.

Kompol Marhara Tua Siregar mengungkap pacar Daniel juga memiliki peran di kasus jasad dalam lemari.

Usai membunuh dan mengambil barang Resti, Daniel pergi menemui S.

"Menemui pacarnya dengan inisial S meniitipkan barangnya di pacar, dia kabur ke desa Pulai Gading dengan alasan bekerja di sana," katanya.

 

Baca juga: Sosok Resti Widia, Wanita yang Ditemukan Tewas Dalam Lemari di Jambi, Sempat Diancam Dibunuh

Firasat Sang Ayah dan Adik

Setelah mendengar kabar duka terkait anaknya, Ismed Kaisar (58), ayah Resti Widia, datang ke Jambi beberapa hari lalu.

Ismed mengungkapkan sempat berfirasat tidak enak terkait anaknya.

Warga Kampung Nengger, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, itu datang ke Jambi karena mendapatkan kabar duka. 

"Sebelum anak saya meninggal dunia, sempat ada firasat, namun saya tidak hiraukan," kata Ismed di Mapolsek Jambi Selatan, 

Kata Ismed, firasat itu seminggu sebelum kejadian, seperti ada burung masuk ke kamar di rumahnya di Banten.

Setelah itu, burung tersebut pergi lagi. 

"Tidak lama kemudian, saya langsung mendapatkan kabar anak saya meninggal dunia," tuturnya.

"Salah satu firasat tersebut seperti burung datang masuk kekamar rumah di kampung halaman Banten dan setelah itu pergi lagi," katanya.

Firasat lain yang didapat ayah Resti, merasa ada komunikasi aneh dari korban.

Seperti komunikasi via WhatsApp dengan adik kandung Resti.

"Tidak hanya itu. Sebelumnya juga, almarhum anak saya ada komunikasi kepada keluarga di Banten, seperti ia ada kena ancam," tuturnya.

Begitu juga dengan adik Widia, Daia Salsabila (20). Dia datang ke Kota Jambi menemani ayah kandungnya. 

Suatu hari, sebelum Resti meninggal, Daia sempat berkomunikasi singkat lewat WhatsApp. Peristiwa itu tepatnya Selasa (24/9) sore hingga malam, sekitar pukul 19.30 WIB.

"Selasa sore saya tanya kabar Teteh, tepat sekitar 17.00 WIB, namun tidak dijawab. Dan sekitar jam 19.30 WIB, Teteh baru menjawab dengan singkat, yaitu saya lagi pusing dan setelah tidak ada jawaban lagi," katanya.

 

Baca juga: Komunitas Sepeda Meriahkan HUT-79 TNI, Beri Kejutan Kue Ulang Tahun ke Dandim Aceh Singkil 

Baca juga: Mahasiswi Tewas Bersimbah Darah Usai Lompat dari Lantai 4 Gedung Kampus di Kawasan Grogol Petamburan

Baca juga: Serangan Roket Israel ke Lebanon Berlanjut, Para Pengungsi Palestina Ikut Terdampak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved