Berita Lhokeumawe

Ketua PKK Aceh Minta Produk Kerajinan Pertahankan Identitas Aceh, Ikut Dengar Keluhan Istri Nelayan

"Ada ciri khas keacehan, seperti pinto Aceh misalnya. Orang melihat langsung tahu identitas dari motif bordirnya," ujar Safriati,

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Dok Biro Adpim Setda Aceh
TINJAU PRODUK KERAJINAN - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Safriati, saat mengunjungi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Lhokseumawe, Sabtu, (5/10/2024). DOK BIRO ADPIM 

Ia menyebutkan bahwa Aceh masih berada di peringkat lima besar daerah di Indonesia dengan tingkat buang air besar sembarangan yang tinggi, sehingga kolaborasi seluruh pihak sangat diperlukan. 

"Kalau masih ada yang buang kotoran sembarangan, akan sangat sulit mencapai standar kesehatan yang layak," tegas Safriati.

Selain kesehatan, Safriati juga mendengarkan keluhan dari masyarakat setempat, khususnya istri dari nelayan di Pusong Baro.

Seorang ibu mengeluhkan bahwa ketika hasil tangkapan melimpah, harga ikan justru anjlok, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi ekonomi dan kesejahteraan keluarga.

Bahkan, ada beberapa ibu yang mengalami kekhawatiran berlebihan sehingga mempengaruhi kondisi kehamilan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Safriati menawarkan solusi agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil tangkapan yang melimpah dengan mengolahnya menjadi produk unggulan, seperti ikan keumamah atau olahan berbahan ikan lainnya.

"Masyarakat bisa mengolah hasil tangkapan menjadi produk unggulan. Ketika panen melimpah, sebagian bisa diolah, misalnya jadi ikan keumamah, dan itu harganya lebih tinggi dari ikan mentah," saran Safriati.(mun)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved