Berita Pidie

Bikin Terenyuh! Bocah 2 Tahun Asal Padang Tiji Didera Bocor Jantung, Ayahnya Hanya Kuli Bangunan

Anak pasangan suami isteri (pasutri) Amir M Nur (40), dan Salawati (38), itu digerogoti penyakit bocor jantung.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Rani Khalika, bocah penderita bocor jantung tidur dalam ayunan di rumahnya di Gampong Seukeum Brok Beurabo, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Senin (7/10/2024). 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Rani Khalika (2), harus menghabiskan masa kecilnya di dalam ayunan. 

Anak pasangan suami isteri (pasutri) Amir M Nur (40), dan Salawati (38), itu digerogoti penyakit bocor jantung.

Hari-hari Rani Khalika ditemani sang ibu hanya bisa berbaring di dalam ayunan.

Satu kipas angin mengusir hawa panas yang menyergap bocah malang tersebut.

Salawati tanpa kenal lelah terus menemani buah hatinya. 

Terkadang Rani menangis akibat penyakit yang masih bersemanyam di tubuh bocah tersebut.

Rani Khalika, anak keempat pasangan Amir M Nur dan Salawati, tinggal di Gampong Seukeum Brok Beurabo, Kecamatan Padang Tiji, Pidie

Sementara anak ketiga pasatrui ini bernama Khairul Mubarak (9), kini duduk di kelas 3 SD. 

Ada pun anak pertama dan kedua Amir M Nur dan Salawati hanya menamatkan pendidikan SMP.

Keduanya bernama Ramatun Aulia (20), dan Kiki Farida (16), saat ini bekerja di Medan, Sumatera Utara.

"Saat ini, saya tinggal bersama isteri, dan Rani Khalika, serta Khairul Mubarak, dengan menumpang di rumah mertua," kata Amir M Nur kepada Serambinews.com, Senin (7/10/2024)

Cerita Amir, Rani telah menderita penyakit bocor jantung sejak lahir. 

Namun, buah hatinya baru diketahui bocor jantung saat berumur lima bulan. 

Berawal dari penyakit batuk yang tidak kunjung sembuh didera anak bungsunya. 

Anaknya sempat diobati di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

Namun dokter spesialis anak di rumah sakit berplat merah itu minta dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. 

Sebab, di RSUZA akan ditangani dokter spesialis jantung anak di poli jantung. Selain itu, Rani juga mengalami sakit di telinga ditangani dokter spesialis THT.

Menurutnya, Rani pernah dirawat inap selama 18 malam di RSUZA, namun keterbatasan dana sehingga harus dibawa pulang ke rumah. 

Saat ini, Rani diobati di RSUZA dengan rawat jalan. 

Di mana obat diambil satu bulan sekali dan dua minggu sekali, tergantung adanya uang. 

"Obat memang gratis karena dibayar BPJS, tapi untuk biaya trasportasi yang sangat menjadi kendala bagi saya,” ungkapnya. 

“Sebab, sekali ambil obat, terkadang bisa habis uang Rp 400 ribu, untuk keperluan makan hingga transportasi," beber dia. 

Ia menambahkan, dirinya yang berkeja sebagai buruh bangunan, terkadang tidak bisa mengumpulkan uang sebesar itu. 

Apalagi ketika tidak ada pekerjaan proyek, sehingga ia harus menganggur.

"Jadi saya berharap adanya bantuan dari donatur maupun pemerintah untuk membantu pengobatan anak saya,” pintanya. 

“Rani yang didera bocor jantung lebih banyak tidur, sebab tidak boleh bermain karena bisa langsung lemas," jelasnya.

Bagi donatur yang membantu bisa mengirim dana melalui Bank Aceh atas nama Salawati, dengan nomor rekening 010-02.24.015355-2.

Sementara itu, Keuchik Seukeum Brok, Hamdani, SSos kepada Serambinews.com, Senin (7/10/2024), mengungkapkan, bocah bernama Rani Khalika yang sakit bocor jantung sudah 1,5 tahun ini, merupakan anak dari keluarga sangat miskin. 

Untuk tempat tinggal saja, pasangan suami istri tersebut harus menumpang di rumah mertuanya. 

Untuk itu, dirinya berharap ada bantuan dari donatur membantu keluarga miskin tersebut.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved