Berita Aceh Utara

BREAKING NEWS – Sehari Setelah Bersihkan Rumah, Banjir Kembali Merendam Matangkuli

Banjir kembali merendam ratusan rumah di sejumlah desa dalam Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara, Senin (7/10/2024) pagi.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Amirullah
Foto kiriman Abdullah
Banjir kembali merendam ratusan rumah di sejumlah desa dalam Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara, Senin (7/10/2024) pagi. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Banjir kembali merendam ratusan rumah di sejumlah desa dalam Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara, Senin (7/10/2024) pagi.

Ini merupakan banjir ke kedua yang terjadi dalam Oktober 2024.

Banjir pertama yang terjadi bulan ini merendam 21 desa di Matangkuli, dan mulai surut pada Jumat (4/10/2024) dan warga baru selesai membersihkan lumpur dari dalam rumah yang dibawa banjir pada Sabtu (5/10/2024).

Artinya warga baru sehari setelah membersihkan lumpur dalam rumahnya, kembali direndam banjir.

“Tadi pagi sekira pukul 05.00 WIB, saya bangun sudah ada air dalam rumah,” ujar Abdullah warga Desa Alue Tho Kecamatan Matangkuli kepada Serambinews.com, Senin (7/10/2024).

Baca juga: Viral Curhat Mahasiswi Dipaksa Melayani Bapak Kos Tengah Malam: Bebas Uang Kos Selamanya

Padahal warga baru sehari membersihkan lumpur dari rumahnya dari banjir. “Supaya tidak terjebak, tadi pagi sekira pukul 05.00 WIB, saya memindahkan mobil ke lokasi yang aman agar tidak terjebak banjir,” ujar Abdullah.

Banjir kali ini terjadi karena meluap air dalam krueng (Sungai red) Keureuto, karena belum ada tanggul.

“Karena hujan deras tadi malam, saya sudah memprediksi akan banjir lagi hari ini, ternyata benar,” ujar Abdullah.

Sehingga Abdullah hari ini tidak dapat melakukan aktivitas harian berjualan es campur keliling.

Sementara itu Tarmizi warga Desa Alue Tho kepada Serambinews.com, juga menyebutkan hal serupa.

“Tadi pagi saat saya keluar, airnya masih sebatas betis orang dewasa, sehingga saya hari ini bisa datang ke sekolah untuk bisa mengajar, begitu juga dengan anak-anak,” ujar Tarmizi.

Karena sudah terbiasa, air setinggi betis orang dewasa tidak mempengaruhi bagi mereka untuk sekolah, meskipun harus menenteng sepatu saat melewati banjir.

“Airnya sampai sekarang terus naik,” pungkas Tarmizi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved