Aceh Utara
Banjir di Aceh Utara Juga Merendam Fasilitas Umum hingga Persawahan
Terbanyak rumah yang terendam berada di Kecamatan Matangkuli, yaitu mencapai 1.152 rumah. Sedangkan sisanya berada dalam...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Banjir kedua kalinya yang terjadi pada awal Oktober 2024 dalam Kabupaten Aceh Utara merendam 2.700 rumah dalam empat kecamatan dari Senin- Rabu (7-9/10).
Terbanyak rumah yang terendam berada di Kecamatan Matangkuli, yaitu mencapai 1.152 rumah. Sedangkan sisanya berada dalam tiga kecamatan lainnya.
Yaitu Pirak Timu, Lhoksukon dan Kecamatan Tanah Luas. Bagi warga Matangkuli dan Tanah Luas, banjir yang terjadi dari 7-9 Oktober 2024 itu merupakan banjir yang kedua kalinya di awal bulan ini.
Karena sebelumnya pada 4 Oktober 2024, 21 desa dalam kecamatan tersebut juga terendam banjir. Lalu pada Sabtu air dari luapan Krueng Keureuto tersebut kembali surut.
Data yang diperoleh Serambi dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Aceh Utara pada Selasa (8/10), di Kecamatan Matangku jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 4.389 jiwa dari 1.128 Kepala Keluarga.
Kemudian di Kecamatan Tanah Luas, warga yang terdampak banjir 160 jiwa dari 65 kepala Keluarga (KK) dari tiga desa.
Sedangkan bagi Kecamatan Pirak Timu dan Lhoksukon merupakan banjir pertama pada bulan ke-10 ini.
Di Kecamatan Pirak Timu desa yang terendam 15 desa dengan jumlah jiwa yang terdampak 3.677 dari 1.179 Kepala Keluarga (KK).
Lalu di kecamatan Lhoksukon warga yang terdampak banjir mencapai 1.253 jiwa dari 328 desa yang tersebar dalam dalam empat desa.
Selain merendam rumah warga dan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan, sekolah, puskesmas, juga merendam ratusan hektare areal sawah warga yang sudah ditanami padi.
Banjir juga menyebabkan aktivitas warga menjadi lumpuh. Proses belajar mengajar di Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu untuk beberapa sekolah terhenti, karena rumah sekolah ikut terendam.
Informasi lain yang diperoleh Serambi pada Rabu (9/10) banjir tersebut sudah surut dan sebagian warga sudah kembali ke rumah. Namun, masih ada sebagian warga lainnya yang masih mengungsi.
“Memang sudah surut dan sebagian warga sudah pulang, tapi masih ada juga yang mengungsi,” ungkap Sekdes Rayeuk Pange Kecamatan Pirak Timu, Irfan kepada Serambi, Rabu (9/10).
Karena beberapa desa di Pirak Timu lebih rendah dengan desa lainnya, sehingga saat desa lain surut, ketinggian desa mereka menjadi bertambah. “Kalau ketinggian sekarang masih mencapai 60 sentimeter,” pungkas Irfan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.