Berita Singkil

Lagi Nelayan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil Diterkam Buaya 

Nelayan korban terkaman buaya tersebut biasa dipanggil Ama Nota (43) tinggal di Dusun Kepeng, Desa Asantola. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Ama Nota nelayan asal Dusun Kepeng, Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, ditawar di Puskesmas setempat setelah alami luka akibat serangan buaya ketika sedang menyelam cari tripang, Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. 

Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Lagi nelayan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, jadi mangsa terkaman buaya.

Nelayan korban terkaman buaya tersebut biasa dipanggil Ama Nota (43) tinggal di Dusun Kepeng, Desa Asantola. 

Diterkam buaya saat menyelam mencari tripang di kawasan Pulau Matohari sebelah Pulau Tailana, tepatnya di sekitar Gosong Karang Panjang Matohari, Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB malam.

Kondisi korban berangsur membaik setelah mendapat perawatan medis di Puskesmas Pulau Banyak Barat. 

"Kondisi korban sudah membaik, lagi dirawat di Puskesmas," kata Camat Pulau Banyak Barat, Mawardi, Rabu (9/10/2024).

Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun kronologis kejadian bermula ketika Ama Nota, berangkat ke laut bersama dua rekannya.

Masing-masing Johan (26) dan Heriswa (28).

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Matnur Sopir Travel asal Jambi, Jasadnya Dibuang di Banyuasin, Pelaku Ditangkap

Sampai di lokasi kawasan Pulau Matohari,  sekira pukul 21.30 WIB korban bersama rekannya menyelam mencari tripang.

Nahas sekitar pukul 23.00 WIB ketika sedang asik menyelam buaya menerkam Ama Nota.

Mendapat serangan dadakan korban berteriak sambil berusaha melakukan perlawanan.

Mendengar teriakan korban, dua rekannya yang berjarak sekira 15 meter segera datang memberikan pertolongan. 

Lelaki pemberani itu menggunakan tombak pemburu ikan menusuk perut buaya. 

Hingga akhirnya buaya melepas gigitannya dari tubuh korban. 

Korban yang mengalami luka di bagian bahu kanan serta perut, segera dibawa pulang ke rumah. 

Selanjutnya dengan bantuan perangkat desa setempat dibawa ke Puskesmas Pulau Banyak, untuk mendapatkan pertolongan. 

Berdasarkan catatan sepanjang tahun 2024 setidaknya sudah tiga kali nelayan pencari tripang di Kecamatan Pulau Banyak Barat, diterkam buaya.

Baca juga: Jika Musuh Menyerang, Kim Jong-un Tak Ragu Gunakan Senjata Nuklir

Pertama terjadi pada 22 Januari 2024 dengan korban Mei Swakarya Zendrato tinggal di Desa Ujung Sialit, Pulau Banyak Barat. Kendati yang yang bersangkutan berdasarkan KTP tercatat masih penduduk Nias. 

Korban ditemukan meninggal setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. 

Kejadian kedua pada 17 Juli 2024. Korbannya Arisman Gule nelayan asal Dusun Kepeng, Desa Asantola. Korban berhasil diselamatkan rekannya. 

Kejadian terbaru pada 8 November 2024 yang menimpa Ama Nota warga Dusun Kepeng. 

Kendati serangan buaya terhadap nelayan terjadi berulang, namun belum ada solusi mencegahnya. 

Pemerintah setempat sejauh ini sudah menyampaikan imbauan maupun memasang penanda di lokasi rawan buaya. 

Sayangnya belum efektif, sebab nelayan masih tetap mencari tripang di lokasi rawan buaya akibat desakan ekonomi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved